Jeje Wiradinata Targetkan 2021 Bangunan Pondok Pesantren di Pangandaran Kokoh dan Megah
Rabu, 26 Agustus 2020 - 20:42 WIB
PANGANDARAN - Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata menargetkan tahun 2021 bangunan Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Pangandaran harus kokoh dan megah.
Pernyataan tersebut dilontarkan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata saat melakukan kunjungan di Kecamatan Mangunjaya pada Rabu, (26/08/2020). "Dukungan apresiasi Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah di Kabupaten Pangandaran sangat baik terhadap keberlangsungan Pemerintah Daerah," kata Jeje Wiradinata.
Sebagai timbal balik Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran kepada Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah maka mereka akan jadi prioritas dan perhatian kebutuhannya khususnya untuk bangunan Pondok Pesantren dan umumnya sarana juga fasilitas keagamaan.
"Pemerintah Daerah Pangandaran memiliki program pendidikan karakter Ajengan Masuk Sekolah (AMS). Program tersebut melibatkan Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah dengan cara memberikan materi ajar di Sekolah," tambahnya.
Dengan adanya program AMS, berpengaruh pada pola pikir dan ahlak siswa lebih Islami, sehingga menjadi modal investasi persediaan Sumber Daya Manusia yang unggul Kabupaten Pangandaran kedepan. "Ahlak generasi muda di Pangandaran harus dipersiapkan dari sekarang dan wajib diselamatkan dari perkeliruan penggunaan IT di era modern," jelas Jeje.
Jeje menegaskan, sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada pejuang penyebar Agama Islam, maka sarana dan fasilitasnya harus refersentatif. "Saya tidak mau kalau di Pangandaran masih ada bangunan Pondok Pesantren yang reyod," tegasnya.
Selain itu juga kesejahteraan Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah harus ditingkatkan agar mereka serius dan semangat dikala menyampaikan materi Agama ke santrinya. "Jangan sampai Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah pakaiannya lusuh, mereka harus berwibawa dengan busana yang baik," jelas Jeje.
Selama Jeje Wiradinata menjadi Bupati, apresiasi dari Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah tidak akan terlupakan, karena berkat mereka wawasan dan pengetahuan Agama masyarakat di Pangandaran bertambah. "Saya tidak mau disebut kacang lupa kulitnya, maka sudah seharusnya alokasi dan formulasi APBD terdistribusikan secara merata ke pemngemuka Agama," terang Jeje.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
Pernyataan tersebut dilontarkan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata saat melakukan kunjungan di Kecamatan Mangunjaya pada Rabu, (26/08/2020). "Dukungan apresiasi Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah di Kabupaten Pangandaran sangat baik terhadap keberlangsungan Pemerintah Daerah," kata Jeje Wiradinata.
Sebagai timbal balik Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran kepada Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah maka mereka akan jadi prioritas dan perhatian kebutuhannya khususnya untuk bangunan Pondok Pesantren dan umumnya sarana juga fasilitas keagamaan.
"Pemerintah Daerah Pangandaran memiliki program pendidikan karakter Ajengan Masuk Sekolah (AMS). Program tersebut melibatkan Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah dengan cara memberikan materi ajar di Sekolah," tambahnya.
Dengan adanya program AMS, berpengaruh pada pola pikir dan ahlak siswa lebih Islami, sehingga menjadi modal investasi persediaan Sumber Daya Manusia yang unggul Kabupaten Pangandaran kedepan. "Ahlak generasi muda di Pangandaran harus dipersiapkan dari sekarang dan wajib diselamatkan dari perkeliruan penggunaan IT di era modern," jelas Jeje.
Jeje menegaskan, sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada pejuang penyebar Agama Islam, maka sarana dan fasilitasnya harus refersentatif. "Saya tidak mau kalau di Pangandaran masih ada bangunan Pondok Pesantren yang reyod," tegasnya.
Selain itu juga kesejahteraan Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah harus ditingkatkan agar mereka serius dan semangat dikala menyampaikan materi Agama ke santrinya. "Jangan sampai Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah pakaiannya lusuh, mereka harus berwibawa dengan busana yang baik," jelas Jeje.
Selama Jeje Wiradinata menjadi Bupati, apresiasi dari Kiyai dan Ajengan juga Ustadzah tidak akan terlupakan, karena berkat mereka wawasan dan pengetahuan Agama masyarakat di Pangandaran bertambah. "Saya tidak mau disebut kacang lupa kulitnya, maka sudah seharusnya alokasi dan formulasi APBD terdistribusikan secara merata ke pemngemuka Agama," terang Jeje.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
(alf)
tulis komentar anda