5 Fakta Aksi Demo di Semarang Kawal Putusan MK yang Berakhir Ricuh
Selasa, 27 Agustus 2024 - 17:18 WIB
Sebelumnya, aksi demonstrasi diperkirakan berlangsung di depan kantor DPRD Jateng yang berada di Jalan Pahlawan. Sebagai persiapan, pengamanan termasuk kawat berduri telah dipasang.
Namun, rencana awal aksi di Jalan Pahlawan berubah. Massa yang hadir bergerak ke Jalan Pemuda, tepat di depan Balai Kota Semarang.
Alhasil, petugas kepolisian yang sempat berjaga di kantor DPRD Jateng juga beralih.
Sore hari menjelang waktu maghrib, massa pengunjuk rasa bertambah dengan kedatangan pelajar SMK/STM. Alhasil, situasi juga mulai memanas.
Beberapa pot bunga dipecah dan pecahannya dilemparkan ke arah aparat. Belum lagi, ada juga yang memakai bambu sebagai senjata.
Sekitar pukul 17.45 WIB, polisi meminta agar massa pulang ke rumah masing-masing. Mereka juga mengumandangkan azan melalui pengeras suara, tapi massa bergeming dan terus berdemo.
Massa yang hadir sempat istirahat ketika masuk waktu magrib. Namun, setelahnya mereka kembali lagi berunjuk rasa.
Akibat imbauannya tidak ditaati, polisi kemudian keluar dengan formasi siaga untuk membubarkan massa. Pada akhirnya, langkah ini berujung kericuhan.
Namun, rencana awal aksi di Jalan Pahlawan berubah. Massa yang hadir bergerak ke Jalan Pemuda, tepat di depan Balai Kota Semarang.
Alhasil, petugas kepolisian yang sempat berjaga di kantor DPRD Jateng juga beralih.
3. Situasi mulai memanas ketika pelajar SMK datang
Sore hari menjelang waktu maghrib, massa pengunjuk rasa bertambah dengan kedatangan pelajar SMK/STM. Alhasil, situasi juga mulai memanas.
Beberapa pot bunga dipecah dan pecahannya dilemparkan ke arah aparat. Belum lagi, ada juga yang memakai bambu sebagai senjata.
Sekitar pukul 17.45 WIB, polisi meminta agar massa pulang ke rumah masing-masing. Mereka juga mengumandangkan azan melalui pengeras suara, tapi massa bergeming dan terus berdemo.
4. Pembubaran berujung kericuhan
Massa yang hadir sempat istirahat ketika masuk waktu magrib. Namun, setelahnya mereka kembali lagi berunjuk rasa.
Akibat imbauannya tidak ditaati, polisi kemudian keluar dengan formasi siaga untuk membubarkan massa. Pada akhirnya, langkah ini berujung kericuhan.
tulis komentar anda