Diduga Kelelahan, Sopir Truk di Jombang Tewas di Tengah Perjalanan
Minggu, 18 Agustus 2024 - 21:27 WIB
Seorang sopir truk, Sutrisno (45), asal Sambeng, Lamongan, mendadak meninggal dunia di dalam kabin truknya setelah memarkir kendaraan di tepi jalan di Jombang. Foto/Mukhtar B/iNewsTV
JOMBANG - Warga Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang , digemparkan oleh insiden tragis yang terjadi pada Minggu sore (18/8/2024). Seorang sopir truk, Sutrisno (45), asal Sambeng, Lamongan, mendadak meninggal dunia di dalam kabin truknya setelah memarkir kendaraan di tepi jalan desa tersebut.
Kejadian ini bermula saat Sutrisno, yang sejak awal sudah diketahui dalam kondisi kurang sehat, tetap memaksakan diri untuk bekerja mengirim bata kumbung dari Lamongan ke Jombang. Setelah menyelesaikan pengiriman dan hendak kembali ke Lamongan, kondisi kesehatan Sutrisno mendadak memburuk. Ia pun memutuskan untuk menepikan truknya dan beristirahat sejenak.
Kernet truk yang mendampingi Sutrisno sempat berusaha memberikan pertolongan dengan membeli oksigen dari apotek di seberang jalan. Namun, ketika kembali, ia mendapati Sutrisno sudah tergeletak tak bergerak di dalam kabin. Setelah diperiksa, ternyata Sutrisno sudah meninggal dunia.
Berita kematian mendadak ini langsung menyebar di sekitar desa, dan istri korban yang mendengar kabar tersebut segera datang ke lokasi. Ia tak kuasa menahan tangis di depan tubuh suaminya yang kini tak bernyawa.
"Sejak awal kondisi Pak Sutrisno sudah terlihat sakit, tapi kami tidak tahu sakit apa. Beliau tetap memaksa untuk menyelesaikan pekerjaannya," ungkap kernet truk dengan nada sedih.
Jenazah Sutrisno sempat diistirahatkan di mushola terdekat sambil menunggu ambulans datang. Setelah dilakukan visum oleh petugas, atas permintaan keluarga, jenazah Sutrisno langsung diantarkan ke rumah duka di Lamongan untuk dimakamkan.
Sekretaris Desa Tanjunggunung, Hendra Wijaya, yang turut membantu proses evakuasi dan laporan kepada pihak berwenang, mengungkapkan belasungkawa yang mendalam atas tragedi ini.
Kejadian ini bermula saat Sutrisno, yang sejak awal sudah diketahui dalam kondisi kurang sehat, tetap memaksakan diri untuk bekerja mengirim bata kumbung dari Lamongan ke Jombang. Setelah menyelesaikan pengiriman dan hendak kembali ke Lamongan, kondisi kesehatan Sutrisno mendadak memburuk. Ia pun memutuskan untuk menepikan truknya dan beristirahat sejenak.
Kernet truk yang mendampingi Sutrisno sempat berusaha memberikan pertolongan dengan membeli oksigen dari apotek di seberang jalan. Namun, ketika kembali, ia mendapati Sutrisno sudah tergeletak tak bergerak di dalam kabin. Setelah diperiksa, ternyata Sutrisno sudah meninggal dunia.
Berita kematian mendadak ini langsung menyebar di sekitar desa, dan istri korban yang mendengar kabar tersebut segera datang ke lokasi. Ia tak kuasa menahan tangis di depan tubuh suaminya yang kini tak bernyawa.
"Sejak awal kondisi Pak Sutrisno sudah terlihat sakit, tapi kami tidak tahu sakit apa. Beliau tetap memaksa untuk menyelesaikan pekerjaannya," ungkap kernet truk dengan nada sedih.
Jenazah Sutrisno sempat diistirahatkan di mushola terdekat sambil menunggu ambulans datang. Setelah dilakukan visum oleh petugas, atas permintaan keluarga, jenazah Sutrisno langsung diantarkan ke rumah duka di Lamongan untuk dimakamkan.
Sekretaris Desa Tanjunggunung, Hendra Wijaya, yang turut membantu proses evakuasi dan laporan kepada pihak berwenang, mengungkapkan belasungkawa yang mendalam atas tragedi ini.
(hri)
tulis komentar anda