Terjadi 18 Kebakaran Lahan, Palangkaraya Siaga Bencana Karhutla
Jum'at, 26 Juli 2024 - 19:33 WIB
PALANGKA RAYA - Sudah ada 18 kejadian kebakaran lahan di Palangka Raya , Kalimantan Tengah, sejak ditetapkannya status Siaga Bencana Karhutla pada 6 Juli 2024. Total luas lahan yang terbakar mencapai 10 hektare dan rata-rata lahan yang terbakar sudah ditebas oleh pemiliknya lalu dibakar orang lain.
Seiring memasuki musim kemarau, kebakaran lahan terus terjadi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Terbaru kebakaran lahan terjadi di Jalan Karya Hapakat dan Jalan Delly Bangkan, Kecamatan Jekan Raya, Jumat (26/7/2024).
Tim BPBD Kota Palangka Raya langsung berupaya melakukan pemadaman dengan mengerahkan mesin pompa air karena lahan yang terbakar dekat dengan rumah warga. Data BPBD Palangka Raya, sudah 18 kejadian kebakaran dengan total luas lahan terbakar mencapai 10 hektare.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi menegaskan, kebanyakan kebakaran lahan terjadi di wilayah Jekan Raya. “Lahan yang terbakar rata-rata lahan sudah ditebas atau dibersihkan pemiliknya lalu dibiarkan dan dibakar orang lain,” katanya.
Data BMKG pada bulan Juli, Agustus, dan September 2024 adalah puncak musim kering dan berpotensi meningkatkan karhutla. BPBD Kota Palangka Raya memberikan imbauan kepada masyarakat supaya menjaga lahannya.
Seiring memasuki musim kemarau, kebakaran lahan terus terjadi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Terbaru kebakaran lahan terjadi di Jalan Karya Hapakat dan Jalan Delly Bangkan, Kecamatan Jekan Raya, Jumat (26/7/2024).
Tim BPBD Kota Palangka Raya langsung berupaya melakukan pemadaman dengan mengerahkan mesin pompa air karena lahan yang terbakar dekat dengan rumah warga. Data BPBD Palangka Raya, sudah 18 kejadian kebakaran dengan total luas lahan terbakar mencapai 10 hektare.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi menegaskan, kebanyakan kebakaran lahan terjadi di wilayah Jekan Raya. “Lahan yang terbakar rata-rata lahan sudah ditebas atau dibersihkan pemiliknya lalu dibiarkan dan dibakar orang lain,” katanya.
Data BMKG pada bulan Juli, Agustus, dan September 2024 adalah puncak musim kering dan berpotensi meningkatkan karhutla. BPBD Kota Palangka Raya memberikan imbauan kepada masyarakat supaya menjaga lahannya.
(wib)
tulis komentar anda