Kapal KLM Arawali Bermuatan Jagung Ludes Terbakar di Pelabuhan Bima
Senin, 24 Agustus 2020 - 11:01 WIB
BIMA - Sebuah kapal barang muatan jagung terbakar di Pelabuhan II PT Pelindo III Bima, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasana'e Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (23/08/2020) malam.
Kapal KLM Arawali/GT mulai terterbakar sekitar pukul 21.45 Wita dan api baru bisa dipadamkan pada pukul 23.30 Wita, setelah 3 unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Bima dan satu unit damkar BPBD diterjunkan ke lokasi kejadian. (BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga Tewas di Kamar Kos Saat Asuh Bayi Usia 4 Bulan )
Menurut data pihak Kepolisian, kebakaran disebabkan adanya korsleting listrik di kamar kapten atau nahkoda kapal yang saat itu terkunci. Para anak buah kapal (ABK) yang sedang berada di lokasi, sontak berhamburan berusaha memadamkan api. (BACA JUGA: Pembunuhan Wartawan di Mamuju Tengah, 2 Saksi yang Diperiksa Tak Boleh Pulang )
"Karena pusat api berada pada tempat kamar yang terkunci, jadi mereka ada kesulitan untuk memadam api. Akan tetapi sebelum empat mobil pemadam tiba, para ABK berusaha menggunakan pompa air yang berada dalam kapal tersebut, namun sia sia lantaran angin laut kencang. Akhirnya ABK pun lari turun dari kapal untuk menyelamatkan diri mereka masing masing," kata Kasubbag Humas Polres Bima Kota AKP Hasnun pada Senin (24/08/2020). (BACA JUGA: Kontak dengan Jaksa Fedrik, Sekeluarga Positif COVID-19 )
Upaya ABK memadamkan api menggunakan pompa air, ujar dia, tak membuahkan hasil. Api semakin melambung tinggi dan membakar hangus ruangan kemudi kapal KLM. Arawali/GT.
Dari hasil pemeriksaan sejumlah ABK, mereka memberikan keterangan, awal kejadian asap mengepul dari dalam kamar nakhoda kapal. ABK yang tak bisa berbuat apa apa setelah berusaha memadamkan kobaran api, terpaksa turun dari kapal dan lari ke daratan agar tidak terbakar bersama kapal.
"Pukul 23.30 wita api baru bisa dipadamkan setelah 4 unit mobil damkar diterjunkan ke lokasi Palabuhan Tanjung Bima. Saat itu ruangan kapten kapal, ruangan kemudi dan ruangan para ABK sudah ludes terbakar," ujar Hasnun.
Akibat kejadian ini, pemilik kapal mengalami kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta. Terlebih beberapa barang berharga yang tak bisa terselamatkan juga ikut ludes dilalap si jago merah. "Setelah dihitung, kerugian yang disebabkan kejadian kebakaran ini, lebih kurang Rp500 juta lebih," pungkas Kasubbag Humas.
Kapal KLM Arawali/GT mulai terterbakar sekitar pukul 21.45 Wita dan api baru bisa dipadamkan pada pukul 23.30 Wita, setelah 3 unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Bima dan satu unit damkar BPBD diterjunkan ke lokasi kejadian. (BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga Tewas di Kamar Kos Saat Asuh Bayi Usia 4 Bulan )
Menurut data pihak Kepolisian, kebakaran disebabkan adanya korsleting listrik di kamar kapten atau nahkoda kapal yang saat itu terkunci. Para anak buah kapal (ABK) yang sedang berada di lokasi, sontak berhamburan berusaha memadamkan api. (BACA JUGA: Pembunuhan Wartawan di Mamuju Tengah, 2 Saksi yang Diperiksa Tak Boleh Pulang )
"Karena pusat api berada pada tempat kamar yang terkunci, jadi mereka ada kesulitan untuk memadam api. Akan tetapi sebelum empat mobil pemadam tiba, para ABK berusaha menggunakan pompa air yang berada dalam kapal tersebut, namun sia sia lantaran angin laut kencang. Akhirnya ABK pun lari turun dari kapal untuk menyelamatkan diri mereka masing masing," kata Kasubbag Humas Polres Bima Kota AKP Hasnun pada Senin (24/08/2020). (BACA JUGA: Kontak dengan Jaksa Fedrik, Sekeluarga Positif COVID-19 )
Upaya ABK memadamkan api menggunakan pompa air, ujar dia, tak membuahkan hasil. Api semakin melambung tinggi dan membakar hangus ruangan kemudi kapal KLM. Arawali/GT.
Dari hasil pemeriksaan sejumlah ABK, mereka memberikan keterangan, awal kejadian asap mengepul dari dalam kamar nakhoda kapal. ABK yang tak bisa berbuat apa apa setelah berusaha memadamkan kobaran api, terpaksa turun dari kapal dan lari ke daratan agar tidak terbakar bersama kapal.
"Pukul 23.30 wita api baru bisa dipadamkan setelah 4 unit mobil damkar diterjunkan ke lokasi Palabuhan Tanjung Bima. Saat itu ruangan kapten kapal, ruangan kemudi dan ruangan para ABK sudah ludes terbakar," ujar Hasnun.
Akibat kejadian ini, pemilik kapal mengalami kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta. Terlebih beberapa barang berharga yang tak bisa terselamatkan juga ikut ludes dilalap si jago merah. "Setelah dihitung, kerugian yang disebabkan kejadian kebakaran ini, lebih kurang Rp500 juta lebih," pungkas Kasubbag Humas.
(awd)
tulis komentar anda