Ribuan Warga Tulungagung Alami Gangguan Jiwa, Ini Pemicunya
Kamis, 04 Juli 2024 - 15:52 WIB
TULUNGAGUNG - Ribuan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Tulungagung dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Rajiman Widyodiningrat, Lawang, Kabupaten Malang, untuk mendapatkan perawatan. Mereka mengalami gangguan jiwa berat dalam kategori agresif.
Dinas Kesehatan Tulungagung mencatat jumlah ODGJ kategori ringan hingga berat di Tulungagung mencapai 2.327 orang. Mulai akhir Juni hingga awal Juli 2024 ini, 80 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) asal Tulungagung.
Sekretaris Dinas Kesehatan Tulungagung, Anna Sapti Saripah, mengatakan program kerjasama antara Dinkes Tulungagung dengan RSJ Lawang tersebut sangat membantu pihaknya dalam menangani ODGJ.
Sebab fasilitas kesehatan untuk kasus kejiwaan di Tulungagung, terutama untuk rawat inap, sangat terbatas. “Sampai dengan awal Juli ini jumlah ODGJ kategori ringan hingga berat di Tulungagung mencapai 2.327 orang,” kata Anna, Kamis (4/7/2024).
Menurut Anna, mayoritas pemicunya adalah faktor ekonomi dan juga persoalan rumah tangga.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja RSJ Lawang, Susiati, menyatakan layanan penjemputan dan pengantaran ODGJ gratis ini merupakan program dari RSJ Lawang sejak tahun 2023 lalu. Mereka yang dijemput adalah pasien ODGJ yang memiliki penjamin.
Misalnya seperti BPJS, atau Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota. Rata-rata para ODGJ yang dirujuk ke RSJ Lawang memerlukan rawat inap selama sekitar 2 pekan.
”RSJ Lawang memiliki kapasitas daya tampung 372 tempat tidur, di mana 16 persennya diperuntukkan bagi pasien non jiwa, sedangkan 84 persennya untuk pasien ODGJ,” ungkapnya.
Dinas Kesehatan Tulungagung mencatat jumlah ODGJ kategori ringan hingga berat di Tulungagung mencapai 2.327 orang. Mulai akhir Juni hingga awal Juli 2024 ini, 80 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) asal Tulungagung.
Sekretaris Dinas Kesehatan Tulungagung, Anna Sapti Saripah, mengatakan program kerjasama antara Dinkes Tulungagung dengan RSJ Lawang tersebut sangat membantu pihaknya dalam menangani ODGJ.
Sebab fasilitas kesehatan untuk kasus kejiwaan di Tulungagung, terutama untuk rawat inap, sangat terbatas. “Sampai dengan awal Juli ini jumlah ODGJ kategori ringan hingga berat di Tulungagung mencapai 2.327 orang,” kata Anna, Kamis (4/7/2024).
Menurut Anna, mayoritas pemicunya adalah faktor ekonomi dan juga persoalan rumah tangga.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja RSJ Lawang, Susiati, menyatakan layanan penjemputan dan pengantaran ODGJ gratis ini merupakan program dari RSJ Lawang sejak tahun 2023 lalu. Mereka yang dijemput adalah pasien ODGJ yang memiliki penjamin.
Misalnya seperti BPJS, atau Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota. Rata-rata para ODGJ yang dirujuk ke RSJ Lawang memerlukan rawat inap selama sekitar 2 pekan.
”RSJ Lawang memiliki kapasitas daya tampung 372 tempat tidur, di mana 16 persennya diperuntukkan bagi pasien non jiwa, sedangkan 84 persennya untuk pasien ODGJ,” ungkapnya.
(ams)
tulis komentar anda