3 Pilar Genjot NTB Bebas Corona, Mataram Nyaris Tak Ada Zona Merah
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 22:14 WIB
Sementara itu Lurah Bintaro Ibu Emi menjelaskan ada 6.000 kepala keluarga (KK) di wilayahnya. Sejak pemerintah mengatakan masker kain mampu mencegah penularan COVID-19, dirinya memberdayakan warga yang berprofesi sebagai penjahit untuk memproduksi masker kain.
"Apalagi pertengahan bulan Juni lalu pak Kapolda melaunching program Lomba Kampung Sehat NTB, kami sangat senang karena mendapat semangat baru mengajak warga untuk merebut juara dalam program tersebut," tutur Emi.
Emi menuturkan 3 pilar semakin mudah mengajak masyarakat sadar pentingnya protokol kesehatan karena warga merasa termotivasi untuk hidup lebih sehat. Bahkan Emi menerapkan aturan tegas bagi warga yang tak mengenakan masker di kantor pelayanan, tak akan dilayani.
"Pelayanan Kantor Lurah Bintaro kami tak menerima warga yang masuk tanpa masker. Malam kami jalan-jalan keliling wilayah kami tak mengenal waktu. Bersama bapak-bapak Bhabinkamtibmas dan Babinsa, di tiap lingkungan membuat posko keamanan di sana. Ada numpuk beberapa anak muda di sana, kami tegaskan tidak ada kumpul-kumpul, tolong jaga jarak. Secepat mungkin saya kumpulkan kepala lingkungan untuk mengambil dan memgimbau baik melalui masjid atau ketika ada pertemuan," terang Emi. ( BACA JUGA: Espargaro Tercepat di Latihan Bebas Kedua MotoGP Styria 2020)
Emi mengatakan warga di tiap lingkungan menjaga pintu masuk. Mereka mendapat jadwal piket bergilir dari kepala lingkungan. Tiap lingkungan juga secara swadaya membuat portal di pintu masuk.
"Di sini masyarakat kelurahan bintaro sangat berpartisipasi juga di lomba Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru (NTB). Salah satu inovasinya membuat portal pengamanan. Jadi masing-masing lingkungan punya portal dan pos keamanan, dan ada yg piket di masing-masing portal dan terjadwal. Pembuatan portal swadaya masyarakat juga, kesadaran mereka. Artinya bukan kami tentukan berapa uang untuk buat portal, seikhlasnya mereka saja. Bahkan ada yang 'Saya saja yang buat portal'," pungkas Emi.
"Apalagi pertengahan bulan Juni lalu pak Kapolda melaunching program Lomba Kampung Sehat NTB, kami sangat senang karena mendapat semangat baru mengajak warga untuk merebut juara dalam program tersebut," tutur Emi.
Emi menuturkan 3 pilar semakin mudah mengajak masyarakat sadar pentingnya protokol kesehatan karena warga merasa termotivasi untuk hidup lebih sehat. Bahkan Emi menerapkan aturan tegas bagi warga yang tak mengenakan masker di kantor pelayanan, tak akan dilayani.
"Pelayanan Kantor Lurah Bintaro kami tak menerima warga yang masuk tanpa masker. Malam kami jalan-jalan keliling wilayah kami tak mengenal waktu. Bersama bapak-bapak Bhabinkamtibmas dan Babinsa, di tiap lingkungan membuat posko keamanan di sana. Ada numpuk beberapa anak muda di sana, kami tegaskan tidak ada kumpul-kumpul, tolong jaga jarak. Secepat mungkin saya kumpulkan kepala lingkungan untuk mengambil dan memgimbau baik melalui masjid atau ketika ada pertemuan," terang Emi. ( BACA JUGA: Espargaro Tercepat di Latihan Bebas Kedua MotoGP Styria 2020)
Emi mengatakan warga di tiap lingkungan menjaga pintu masuk. Mereka mendapat jadwal piket bergilir dari kepala lingkungan. Tiap lingkungan juga secara swadaya membuat portal di pintu masuk.
"Di sini masyarakat kelurahan bintaro sangat berpartisipasi juga di lomba Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru (NTB). Salah satu inovasinya membuat portal pengamanan. Jadi masing-masing lingkungan punya portal dan pos keamanan, dan ada yg piket di masing-masing portal dan terjadwal. Pembuatan portal swadaya masyarakat juga, kesadaran mereka. Artinya bukan kami tentukan berapa uang untuk buat portal, seikhlasnya mereka saja. Bahkan ada yang 'Saya saja yang buat portal'," pungkas Emi.
(vit)
tulis komentar anda