Ini Penampakan Lautan Pasir Gunung Bromo Diselimuti Salju
Sabtu, 22 Juni 2024 - 14:36 WIB
"Benar, karena sudah mulai masuk musim dingin. (Embun upas) Sudah sejak beberapa hari lalu," ucap Septi Eka Wardhani, dikonfirmasi pada Sabtu (22/6/2024).
Septi menjelaskan, bila kemunculan salju yang sebenarnya adalah embun upas berada di beberapa titik, mulai dari lautan pasir dan savana-savana di sekitar area Gunung Bromo.
Namun ia tak tahu persis seberapa suhu udara di Gunung Bromo, sebab hal itu yang bisa mengukurnya BMKG, tetapi diperkirakan kemunculan frost berada di suhu udara di bawah 17 derajat.
"Terdeteksi di sekitar laut pasir dan savana. Kalau untuk suhu ke BMKG, instansi resmi yang menangani data cuaca," ucapnya.
Dirinya mengatakan munculnya fenomena frozen tidak akan setiap hari. Sehingga, tidak semua pengunjung bisa menikmatinya.
Apalagi kemunculannya juga bergantung pada kondisi suhu dan cuaca yang ada di kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru.
"Saya juga tidak bisa menjanjikan bahwa setiap hari embun beku ini ada, karena kemunculannya sangat bergantung pada kondisi suhu dan cuaca pada saat tersebut," paparnya.
Namun pihaknya menerangkan bila pengunjung belum bisa menikmati keindahan embun upas, karena kunjungan wisata ke Gunung Bromo masih ditutup karena Perayaan Yadna Kasada, yang jatuh pada Jumat dan Sabtu 21 - 22 Juni. Serta pembersihan kawasan yang dilakukan pada Minggu dan Senin 23 - 24 Juni 2024.
"Penutupan kawasan TNBTS dimulai pada Jumat 21 Juni 2024 mulai pukul 00.00 WIB, sampai dengan hari Senin 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB, dalam rangka ritual Yadnya Kasada 21 dan 22 Juni. Sedangkan tanggal 23-24 Juni 2024 kawasan hanya terbuka untuk masyarakat, dan petugas yang berkepentingan dalam melakukan pembersihan kawasan," tukasnya.
Sebagai informasi fenomena salju atau frost memang kerap muncul saat memasuki musim kemarau di kawasan Gunung Bromo Semeru.
Septi menjelaskan, bila kemunculan salju yang sebenarnya adalah embun upas berada di beberapa titik, mulai dari lautan pasir dan savana-savana di sekitar area Gunung Bromo.
Namun ia tak tahu persis seberapa suhu udara di Gunung Bromo, sebab hal itu yang bisa mengukurnya BMKG, tetapi diperkirakan kemunculan frost berada di suhu udara di bawah 17 derajat.
"Terdeteksi di sekitar laut pasir dan savana. Kalau untuk suhu ke BMKG, instansi resmi yang menangani data cuaca," ucapnya.
Dirinya mengatakan munculnya fenomena frozen tidak akan setiap hari. Sehingga, tidak semua pengunjung bisa menikmatinya.
Apalagi kemunculannya juga bergantung pada kondisi suhu dan cuaca yang ada di kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru.
"Saya juga tidak bisa menjanjikan bahwa setiap hari embun beku ini ada, karena kemunculannya sangat bergantung pada kondisi suhu dan cuaca pada saat tersebut," paparnya.
Namun pihaknya menerangkan bila pengunjung belum bisa menikmati keindahan embun upas, karena kunjungan wisata ke Gunung Bromo masih ditutup karena Perayaan Yadna Kasada, yang jatuh pada Jumat dan Sabtu 21 - 22 Juni. Serta pembersihan kawasan yang dilakukan pada Minggu dan Senin 23 - 24 Juni 2024.
"Penutupan kawasan TNBTS dimulai pada Jumat 21 Juni 2024 mulai pukul 00.00 WIB, sampai dengan hari Senin 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB, dalam rangka ritual Yadnya Kasada 21 dan 22 Juni. Sedangkan tanggal 23-24 Juni 2024 kawasan hanya terbuka untuk masyarakat, dan petugas yang berkepentingan dalam melakukan pembersihan kawasan," tukasnya.
Sebagai informasi fenomena salju atau frost memang kerap muncul saat memasuki musim kemarau di kawasan Gunung Bromo Semeru.
tulis komentar anda