Wartawan di Mamuju Tengah Tewas, Keluarga Sebut Dianiaya Sekelompok Orang
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 15:33 WIB
MAMUJU TENGAH - Keluarga Demas Laira wartawan media online yang ditemukan tewas di Jalan Dusun Salobijau, Desa Tasokko, Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat menyebut korban tewas akibat dianiaya oleh sekelompok orang. Pernyataan keluarga dikuatkan atas adanya beberapa luka tusukan benda tajam di beberapa bagian badan korban.
Sebelumnya Dimas Laira ditemukan warga pada Kamis 20 Agustus 2020 sekitar pukul 02.05 WIB tewas dengan luka tusuk pada bagian dada, ketiak dan tangan. (Baca: Wartawan di Mamuju Tengah Dibunuh, Mayatnya Dibuang di Pinggir Jalan)
Berdasarkan informasi yang dihimpun di sekitar lokasi kejadian sebelum Demas ditemukan tewas, warga sempat mendengarkan suara orang minta tolong dari arah bukit di depan Pekuburunan Umum Dusun Salobijau yang jaraknya sekitar 200 meter dari perkampungan. (Bisa diklik: Deklarasi KAMI Tuai Kritik dari Sejumlah Tokoh Muda di Jawa Tengah)
Warga yang mendengarkan suara minta tolong bergegas mendatangi sumber suara. Namun sayang setibanya di lokasi Demas sudah ditemukan bersimbah darah dan tak bernyawa lagi. Di sekujur tubuhnya terdapat beberapa luka tusukan. Demas diduga tewas karena kehabisan dara akibat delapan tusukan benda tajam di beberapa bagian tubuhnya.
Yosi keluarga Demas mengaku, mendapat informasi meninggalnya korban setelah mendapat telepon dari kepolisian saat korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah , Sulawesi Barat.
“Keluarga meyakini bahwa korban dianiaya karena terdapat beberapa luka tusukan benda tajam di delapan titik badannya. Saya berharap Kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini secara cepat dan segara penangkap pelaku untuk diproses hukum,” kata Yosi, Jumat (21/8/2020).
Kapolres Mamuju Tengah yang coba dikonfirmasi di kantornya di Jalan Trans Topoyo Mamuju belum dapat ditemui karena alasan ada kegiatan luar. Sementara Kasat Reskrim Polres Mateng juga tidak ada di tempat.
Sebelumnya Dimas Laira ditemukan warga pada Kamis 20 Agustus 2020 sekitar pukul 02.05 WIB tewas dengan luka tusuk pada bagian dada, ketiak dan tangan. (Baca: Wartawan di Mamuju Tengah Dibunuh, Mayatnya Dibuang di Pinggir Jalan)
Berdasarkan informasi yang dihimpun di sekitar lokasi kejadian sebelum Demas ditemukan tewas, warga sempat mendengarkan suara orang minta tolong dari arah bukit di depan Pekuburunan Umum Dusun Salobijau yang jaraknya sekitar 200 meter dari perkampungan. (Bisa diklik: Deklarasi KAMI Tuai Kritik dari Sejumlah Tokoh Muda di Jawa Tengah)
Warga yang mendengarkan suara minta tolong bergegas mendatangi sumber suara. Namun sayang setibanya di lokasi Demas sudah ditemukan bersimbah darah dan tak bernyawa lagi. Di sekujur tubuhnya terdapat beberapa luka tusukan. Demas diduga tewas karena kehabisan dara akibat delapan tusukan benda tajam di beberapa bagian tubuhnya.
Yosi keluarga Demas mengaku, mendapat informasi meninggalnya korban setelah mendapat telepon dari kepolisian saat korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah , Sulawesi Barat.
“Keluarga meyakini bahwa korban dianiaya karena terdapat beberapa luka tusukan benda tajam di delapan titik badannya. Saya berharap Kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini secara cepat dan segara penangkap pelaku untuk diproses hukum,” kata Yosi, Jumat (21/8/2020).
Kapolres Mamuju Tengah yang coba dikonfirmasi di kantornya di Jalan Trans Topoyo Mamuju belum dapat ditemui karena alasan ada kegiatan luar. Sementara Kasat Reskrim Polres Mateng juga tidak ada di tempat.
(sms)
tulis komentar anda