3 Penyebab KKB Papua Sulit Diberantas

Kamis, 13 Juni 2024 - 18:53 WIB
Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau KKB Papua adalah kelompok yang melakukan aksi kekerasan dan kriminalitas di wilayah Papua, Indonesia. Foto/Reuters
PAPUA - Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau KKB Papua adalah kelompok yang melakukan aksi kekerasan dan kriminalitas di wilayah Papua, Indonesia. Pemerintah Indonesia menyebut mereka sebagai kelompok separatis yang bertujuan memisahkan diri Papua dari Indonesia.

KKB Papua dulu dikenal dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM), kelompok yang ingin Papua melepaskan diri dari NKRI alias merdeka. KKB Papua sudah ditetapkan sebagai kelompok teroris sejak tahun 2021.

Teror gerakan separatis KKB dilakukan dengan menggunakan kekerasan dan senjata, serta aksi perusakan hingga pembunuhan. KKB punya banyak nama. Biasa disebut juga KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) dan KSTP (Kelompok Separatis Teroris Papua).





Dari sejarahnya, KKB berasal dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sayap militer dari OPM sehingga kerap disebut TPNPB-OPM. Mengapa KKB Papua sulit diberantas, ini 3 penyebabnya.

1. Menyamar Sebagai Penduduk Lokal

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono (sekarang Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono) menyebut selama ini banyak anggota KKB yang menyamar sebagai penduduk lokal di wilayah Papua.

Kelompok ini berbaur dengan masyarakat sehingga sulit dibedakan. "Kelompok-kelompok ini sering masuk ke wilayah penduduk. Menyamar dengan penduduk, nyamar dia," kata Rusdi.

2. Dilindungi Oknum Tokoh Lokal

Anggota KKB diberikan tempat berlindung di wilayah-wilayah adat ketika mereka sedang dikejar parat keamanan. Bahkan ada yang mendapat dukungan logistik dari masyarakat dan pejabat daerah.

Pernyataan ini pernah dilontarkan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri terkait upaya penegakan hukum terhadap KKB. Bukan hanya kepada anggota KKB, aparat membidik warga sipil dan pejabat yang membantu KKB. “Siapa saja yang mendukung KKB akan ditindak tegas," ujarnya beberapa waktu lalu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content