Melawan saat Ditangkap, Pembunuh Pedagang Sayur di Sukabumi Ditembak Polisi
Senin, 03 Juni 2024 - 14:22 WIB
SUKABUMI - Pelarian SB (24), terduga pelaku pembacokan pedagang sayur hingga tewas di Cisaat Sukabumi, berakhir dramatis. Buronan selama setahun ini ditangkap di Jakarta Barat pada Minggu (2/6/2024) oleh Resmob Satreskrim Polres Sukabumi Kota.
Petugas terpaksa melumpuhkannya dengan timah panas karena SB berusaha melawan petugas aat hendak ditangkap.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo, mengungkapkan bahwa SB merupakan otak di balik penganiayaan dan pengeroyokan yang mengakibatkan Puloh (56), warga Desa Gunungjaya, Cisaat, meninggal dunia pada 15 Juli 2023.
"SB ini residivis kasus curas dan pengeroyokan. Dia lah yang melakukan pembacokan terhadap korban," ujar Ari, Senin (3/6/2024).
Sebelumnya, satu pelaku lain berinisial A (26) telah ditangkap dan dipenjara 8 tahun. A berperan sebagai joki yang membawa kabur SB setelah kejadian.
Polisi telah melacak keberadaan SB sejak lama.
"Satu hari sebelum ditangkap, kami sudah mendeteksi SB di Tanah Abang," ungkap Ari. "Namun, dia berhasil melarikan diri saat tim mengejar."
SB terus berpindah tempat selama pelariannya, antara Jampang dan Jakarta. Hal ini membuat polisi membutuhkan waktu lama untuk menangkapnya.
Petugas terpaksa melumpuhkannya dengan timah panas karena SB berusaha melawan petugas aat hendak ditangkap.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo, mengungkapkan bahwa SB merupakan otak di balik penganiayaan dan pengeroyokan yang mengakibatkan Puloh (56), warga Desa Gunungjaya, Cisaat, meninggal dunia pada 15 Juli 2023.
"SB ini residivis kasus curas dan pengeroyokan. Dia lah yang melakukan pembacokan terhadap korban," ujar Ari, Senin (3/6/2024).
Sebelumnya, satu pelaku lain berinisial A (26) telah ditangkap dan dipenjara 8 tahun. A berperan sebagai joki yang membawa kabur SB setelah kejadian.
Polisi telah melacak keberadaan SB sejak lama.
"Satu hari sebelum ditangkap, kami sudah mendeteksi SB di Tanah Abang," ungkap Ari. "Namun, dia berhasil melarikan diri saat tim mengejar."
SB terus berpindah tempat selama pelariannya, antara Jampang dan Jakarta. Hal ini membuat polisi membutuhkan waktu lama untuk menangkapnya.
(hri)
tulis komentar anda