Kemenag, BAZNAS, dan LAZ Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar
Minggu, 19 Mei 2024 - 12:56 WIB
Waryono menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat yang terdampak bencana. Komitmen itu sudah dilakukannya pada kegiatan kebencanaan sebelumnya seperti banjir di Demak dan Kudus pada Februari 2024 lalu.
Menurutnya, kehadiran mereka tidak hanya di Indonesia tetapi juga pada bencana di tingkat internasional seperti bencana konflik kemanusiaan di Palestina. ”Tidak hanya hadir untuk masyarakat Indonesia tapi juga masyarakat internasional seperti di Palestina,” ungkapnya.
Sebelum dilakukan kegiatan penyerahan bantuan di dua kabupaten tersebut, Kemenag terlebih dahulu melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Baznas, LAZ, dan mitra Kemenag lainnya.
Sekda Kabupaten Tanah Datar Iqbal R menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyerahan bantuan tersebut. Ia mengaku tidak menilai jumlah bantuan tetapi kehadiran berbagai pihak di tengah kondisi bencana menjadi penyemangat tersendiri.
”Kehadiran bapak dan ibu di tengah bencana yang menimpa masyarakat kami lebih dari cukup untuk mendorong kami tetap semangat melalui kondisi bencana ini,” ucapnya.
Pihaknya akan mengatur alur pendistribusian bantuan untuk masyarakat. Oleh karena itu, ia mengharapkan berbagai pihak untuk tetap berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar bantuan merata dan terdata dengan baik.
Bencana banjir bandang itu terjadi pada malam Minggu, 11 Mei 2024. Banjir itu dipicu oleh hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi.
Banjir bandang itu juga berdampak di empat kabupaten/kota di Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Padang Pariaman. Sejauh ini tercatat 62 orang menjadi korban jiwa, 25 orang hilang, dan 44 orang mengalami luka berat.
Selain itu, terdapat sekitar 4.157 orang terpaksa mengungsi. Tidak hanya itu, bencana juga merusak rumah masyarakat, fasilitas umum seperti jalan, jembatan, rumah ibadah, permukiman serta lahan pertanian dan peternakan masyarakat.
Menurutnya, kehadiran mereka tidak hanya di Indonesia tetapi juga pada bencana di tingkat internasional seperti bencana konflik kemanusiaan di Palestina. ”Tidak hanya hadir untuk masyarakat Indonesia tapi juga masyarakat internasional seperti di Palestina,” ungkapnya.
Sebelum dilakukan kegiatan penyerahan bantuan di dua kabupaten tersebut, Kemenag terlebih dahulu melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Baznas, LAZ, dan mitra Kemenag lainnya.
Sekda Kabupaten Tanah Datar Iqbal R menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyerahan bantuan tersebut. Ia mengaku tidak menilai jumlah bantuan tetapi kehadiran berbagai pihak di tengah kondisi bencana menjadi penyemangat tersendiri.
”Kehadiran bapak dan ibu di tengah bencana yang menimpa masyarakat kami lebih dari cukup untuk mendorong kami tetap semangat melalui kondisi bencana ini,” ucapnya.
Pihaknya akan mengatur alur pendistribusian bantuan untuk masyarakat. Oleh karena itu, ia mengharapkan berbagai pihak untuk tetap berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar bantuan merata dan terdata dengan baik.
Bencana banjir bandang itu terjadi pada malam Minggu, 11 Mei 2024. Banjir itu dipicu oleh hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi.
Banjir bandang itu juga berdampak di empat kabupaten/kota di Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Padang Pariaman. Sejauh ini tercatat 62 orang menjadi korban jiwa, 25 orang hilang, dan 44 orang mengalami luka berat.
Selain itu, terdapat sekitar 4.157 orang terpaksa mengungsi. Tidak hanya itu, bencana juga merusak rumah masyarakat, fasilitas umum seperti jalan, jembatan, rumah ibadah, permukiman serta lahan pertanian dan peternakan masyarakat.
(ams)
tulis komentar anda