Kapal Tanpa Nama dari Bima Hilang Kontak di Perairan Gili Motang, Basarnas Turun Tangan
Jum'at, 19 April 2024 - 13:34 WIB
MANGGARAI BARAT - Kapal tak bernama asal Bima hilang kontak di Perairan Gili Motang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat berlayar menuju Labuan Bajo. Ada 2 ABK dalam kapal tersebut.
Dua korban masing-masing diketahui bernama Burhan dan Dimas. Keduanya merupakan warga Dusun Lewi Rumah, Desa Sanyiang, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan mengatakan, kapal nahas yang mereka tumpangi tersebut sudah beberapa hari mengalami hilang kontak, terhitung sejak Rabu (16/4).
“Kejadian tersebut berawal saat kapal tanpa nama itu pada Rabu (16/4) pukul 04.00 WITA berangkat dari Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menuju Labuan Bajo," ungkap Ridwan, Jumat (19/4/2024).
Ridwan menuturkan bahwa berdasarkan laporan yang diterima melalui Pos SAR Manggarai Barat dari seorang warga bernama Suharti, hilang kontak terjadi tak lama setelah kapal mati mesin.
“Sekitar pukul 14.00 WITA, saat kapal memasuki perairan Gili Motang, salah satu korban menghubungi pelapor bahwa kapal mengalami mati mesin, dan tidak bisa dihubungi kembali hingga saat ini,” tuturnya.
Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung menerjunkan Tim SAR dan mengerahkan Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Pos SAR Manggarai Barat yang dilengkapi dengan SAR Air. ”Hingga pukul 12.00 WITA (Kamis, 18/4) dua korban masih dalam pencarian,” ujar Ridwan.
Dua korban masing-masing diketahui bernama Burhan dan Dimas. Keduanya merupakan warga Dusun Lewi Rumah, Desa Sanyiang, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan mengatakan, kapal nahas yang mereka tumpangi tersebut sudah beberapa hari mengalami hilang kontak, terhitung sejak Rabu (16/4).
“Kejadian tersebut berawal saat kapal tanpa nama itu pada Rabu (16/4) pukul 04.00 WITA berangkat dari Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menuju Labuan Bajo," ungkap Ridwan, Jumat (19/4/2024).
Ridwan menuturkan bahwa berdasarkan laporan yang diterima melalui Pos SAR Manggarai Barat dari seorang warga bernama Suharti, hilang kontak terjadi tak lama setelah kapal mati mesin.
“Sekitar pukul 14.00 WITA, saat kapal memasuki perairan Gili Motang, salah satu korban menghubungi pelapor bahwa kapal mengalami mati mesin, dan tidak bisa dihubungi kembali hingga saat ini,” tuturnya.
Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung menerjunkan Tim SAR dan mengerahkan Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Pos SAR Manggarai Barat yang dilengkapi dengan SAR Air. ”Hingga pukul 12.00 WITA (Kamis, 18/4) dua korban masih dalam pencarian,” ujar Ridwan.
(ams)
tulis komentar anda