Gunung Ibu Erupsi, Letusan 1.600 Meter di Atas Puncak
Sabtu, 30 Maret 2024 - 09:37 WIB
HALMAHERA BARAT - Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara mengalami erupsi hari ini, Sabtu 30 Maret 2024, pukul 03.07 WIT. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi letusan 1.600 meter di atas puncak.
“Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Sabtu, 30 Maret 2024, pukul 03:07 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 1.600 m di atas puncak (± 2925 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Gunung Api, Richard Chaniago dalam keterangannya, Sabtu (30/3/2024).
Richard mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 262 detik.
Sementara itu, Richard meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Richard mengingatkan jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
“Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” imbaunya.
“Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Sabtu, 30 Maret 2024, pukul 03:07 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 1.600 m di atas puncak (± 2925 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Gunung Api, Richard Chaniago dalam keterangannya, Sabtu (30/3/2024).
Richard mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 262 detik.
Sementara itu, Richard meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Richard mengingatkan jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
“Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” imbaunya.
(ams)
tulis komentar anda