Daerah Ini Tanpa Puskemas, Jalan Buruk, Penerangan Minim
Jum'at, 01 Mei 2020 - 08:05 WIB
BLORA - Daerah perbatasan wilayah kerap menyisakan cerita tentang minimnya fasilitas bagi masyarakat. Cerita itu pun menjadi fakta, seperti di Desa Getas Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Timur.
Kepala Desa Getas Subowo membeberkan warganya sudah lama merindukan fasilitas kesehatan yang memadai. Pihaknya mengusulkan agar dibangun fasilitas layanan kesehatan berupa Puskesmas, tidak hanya Puskesmas Pembantu atau Pustu.
"Wilayah kami jauh dari Puskesmas Menden. Jaraknya belasan kilometer dengan medan jalan yang sulit apalagi jika musim hujan, penerangan jalan juga minim,” kata Subowo, Kamis (30/4/2020).
“Di sini adanya hanya Pustu, Pustu itu pun tidak ada dokternya. Hanya ada perawat dan bidan desa,” tandasnya.
Dia menjelaskan, jika Puskemas didirikan di Desa Getas maka bisa diakses oleh warga desa-desa di sekitarnya. Sebab, jarak ke Desa Getas lebih dekat daripada menuju Menden maupun Randublatung untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Kami usulkan agar disini bisa dibangun Puskesmas. Selain untuk Desa Getas, juga bisa melayani Desa Nglebak, Megeri, Tlogotuwung, Bodeh, dan dukuhan lainnya yang jaraknya lebih dekat ke sini ketimbang ke Puskesmas Menden ataupun Randublatung,” beber dia.
“Yang cocok di dekat perempatan sini, bisa pinjam lahan Perhutani atau seperti apa prosedurnya, kami mohon agar ini bisa diupayakan," usulnya kepada Wakil Bupati Blora Arief Rohman, yang berkunjung pos pantau terpadu di perbatasan Jateng-Jatim tersebut.
Mendengar keluhan tersebut, Arief Rohman langsung merespons dengan menghubungi Perhutani KPH Ngawi yang memiliki lahan di areal Desa Getas, melalui sambungan telepon. Dalam pembicaraan itu, diusulkan tentang pembangunan Puskesmas bagi masyarakat.
"Sudah saya hubungi Perhutani KPH Ngawi, mekanismenya nanti kita susun bersama. Bisa pinjam pakai lahan Perhutani. Kebutuhan luas lahannya berapa tolong dihitung disertai pengajuan dari desa dan masyarakat, kita akan kawal,” ujar Arief.
“Sengaja saya ajak teman-teman Komisi D DPRD Blora ini agar juga bisa mengawal pengusulan dan penganggaran nya dari dewan. Selain Puskesmas juga jalan," katanya.
Menurut Arief, Desa Getas ini memiliki lokasi strategis jika dirintis sebagai titik perekonomian baru di Blora Selatan. Lokasinya berada di jalur perlintasan antara Randublatung-Ngawi.
"Sebenarnya pembangunan Jalan Randublatung-Getas sampai batas Ngawi tahun ini kita usulkan kelanjutannya, namun karena ada pandemi corona ini agak tertunda lagi. Kita akan terus upayakan agar jalan tembus menuju Ngawi ini bisa terbangun dengan baik," tambahnya.
Kepala Desa Getas Subowo membeberkan warganya sudah lama merindukan fasilitas kesehatan yang memadai. Pihaknya mengusulkan agar dibangun fasilitas layanan kesehatan berupa Puskesmas, tidak hanya Puskesmas Pembantu atau Pustu.
"Wilayah kami jauh dari Puskesmas Menden. Jaraknya belasan kilometer dengan medan jalan yang sulit apalagi jika musim hujan, penerangan jalan juga minim,” kata Subowo, Kamis (30/4/2020).
“Di sini adanya hanya Pustu, Pustu itu pun tidak ada dokternya. Hanya ada perawat dan bidan desa,” tandasnya.
Dia menjelaskan, jika Puskemas didirikan di Desa Getas maka bisa diakses oleh warga desa-desa di sekitarnya. Sebab, jarak ke Desa Getas lebih dekat daripada menuju Menden maupun Randublatung untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Kami usulkan agar disini bisa dibangun Puskesmas. Selain untuk Desa Getas, juga bisa melayani Desa Nglebak, Megeri, Tlogotuwung, Bodeh, dan dukuhan lainnya yang jaraknya lebih dekat ke sini ketimbang ke Puskesmas Menden ataupun Randublatung,” beber dia.
“Yang cocok di dekat perempatan sini, bisa pinjam lahan Perhutani atau seperti apa prosedurnya, kami mohon agar ini bisa diupayakan," usulnya kepada Wakil Bupati Blora Arief Rohman, yang berkunjung pos pantau terpadu di perbatasan Jateng-Jatim tersebut.
Mendengar keluhan tersebut, Arief Rohman langsung merespons dengan menghubungi Perhutani KPH Ngawi yang memiliki lahan di areal Desa Getas, melalui sambungan telepon. Dalam pembicaraan itu, diusulkan tentang pembangunan Puskesmas bagi masyarakat.
"Sudah saya hubungi Perhutani KPH Ngawi, mekanismenya nanti kita susun bersama. Bisa pinjam pakai lahan Perhutani. Kebutuhan luas lahannya berapa tolong dihitung disertai pengajuan dari desa dan masyarakat, kita akan kawal,” ujar Arief.
“Sengaja saya ajak teman-teman Komisi D DPRD Blora ini agar juga bisa mengawal pengusulan dan penganggaran nya dari dewan. Selain Puskesmas juga jalan," katanya.
Menurut Arief, Desa Getas ini memiliki lokasi strategis jika dirintis sebagai titik perekonomian baru di Blora Selatan. Lokasinya berada di jalur perlintasan antara Randublatung-Ngawi.
"Sebenarnya pembangunan Jalan Randublatung-Getas sampai batas Ngawi tahun ini kita usulkan kelanjutannya, namun karena ada pandemi corona ini agak tertunda lagi. Kita akan terus upayakan agar jalan tembus menuju Ngawi ini bisa terbangun dengan baik," tambahnya.
(nun)
tulis komentar anda