Pakar ITB: Monyet Masuk Kota Tanda Bencana Alam, Kekurangan Makanan dan Kompetisi

Jum'at, 01 Maret 2024 - 10:26 WIB
Kawanan monyet ekor panjang yang berkeliaran di Kota Bandung pada Rabu (28/2/2024) menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga. Foto/Ilustrasi/Dok.Sindonews
BANDUNG - Kawanan monyet ekor panjang yang berkeliaran di Kota Bandung pada Rabu (28/2/2024) menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga. Menanggapi kehadiran hewan-hewan tersebut, Ketua Museum Zoologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB), Ganjar Cahyadi, menyebutkan adanya tiga kemungkinan penyebab yang mendorong pergerakan monyet-monyet tersebut.

Menurut Ganjar Cahyadi, kemungkinan pertama adalah sebagai tanda bencana alam. Menjelang peristiwa alam, hewan-hewan cenderung memiliki insting yang kuat untuk menjauh dari habitatnya. "Kelompok monyet tersebut mungkin merasakan adanya tanda bahaya dari alam sehingga menjauh dari habitatnya," ungkapnya.

Kemungkinan kedua adalah akibat berkurangnya makanan alami di habitat monyet, sementara populasi mereka terus berkembang. "Mereka mungkin mencari makan ke tempat lain karena sumber daya makanan di habitatnya menipis," jelas Ganjar Cahyadi.

Sementara itu, faktor ketiga yang disebutkan adalah kompetisi antar kelompok monyet. "Mungkin ada kompetisi dengan kelompok monyet lain sehingga satu kelompok yang kalah akan menghindari kawasan sebelumnya," tambahnya.





Meskipun demikian, Ganjar Cahyadi menekankan pentingnya untuk tidak mengganggu atau memberi makan kepada monyet-monyet tersebut. "Jika diberi makanan, monyet bisa jadi tidak takut lagi kepada manusia, bahkan bisa berperilaku 'mencuri'," katanya.

Ganjar Cahyadi juga memastikan bahwa monyet-monyet tersebut kemungkinan akan kembali ke habitatnya apabila tidak menemukan kondisi yang ideal di perkotaan. Namun, untuk memastikan penyebab pasti pergerakan mereka, pihak terkait sedang melakukan pengecekan.

Sementara itu, warga diminta untuk melaporkan kehadiran monyet-monyet tersebut kepada pihak berwenang jika situasinya mengancam. "Saya mengimbau warga agar melaporkan hal tersebut kepada pihak terkait, salah satunya BBKSDA Jabar untuk segera ditangani," tutupnya.
(hri)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More