Pergerakan Tanah Rusak Rumah dan Sekolah, Warga Cigombong Diungsikan
Rabu, 28 Februari 2024 - 15:30 WIB
BANDUNG BARAT - Sebanyak 10 rumah dan satu sekolah di Kampung Cigombong, Cibedug, Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) rusak berat setelah terdampak bencana pergerakan tanah.
Selain itu, 44 rumah lainnya di wilayah tersebut juga terancam bencana susulan karena hingga saat ini pergerakan tanah terus terjadi.
Kedalaman pergekanan tanah bahkan rata-rata sudah mencapai sekitar 50 cm. Pergerakan tanah itu mulai muncul pada 19 Februari 2024.
"Sampai sekarang semakin parah. Jadi tanah itu ada yang ambles sampai lebih dari 50 sentimeter," ungkap Kepala Desa Cibedug, Engkus Kustendi saat dikonfirmasi, Rabu (28/2/2024).
Engkus mengatakan, 10 rumah yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah itu mayoritas bagian temboknya retak menganga.
Alhasil warga yang rumahnya terdampak terpaksa mengungsi terlebih dahulu. Sedangkan rumah yang terancam ada 44 unit ,dan sekolah sudah tidak dipakai lagi untuk sementara ini.
"Untuk warga yang rumahnya rusak sudah mengungsi ke rumah saudaranya. Kemudian untuk sekolah, sekarang sudah tidak bisa dipakai karena akan membahayakan murid nanti," kata Engkus.
Selain itu, 44 rumah lainnya di wilayah tersebut juga terancam bencana susulan karena hingga saat ini pergerakan tanah terus terjadi.
Kedalaman pergekanan tanah bahkan rata-rata sudah mencapai sekitar 50 cm. Pergerakan tanah itu mulai muncul pada 19 Februari 2024.
"Sampai sekarang semakin parah. Jadi tanah itu ada yang ambles sampai lebih dari 50 sentimeter," ungkap Kepala Desa Cibedug, Engkus Kustendi saat dikonfirmasi, Rabu (28/2/2024).
Engkus mengatakan, 10 rumah yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah itu mayoritas bagian temboknya retak menganga.
Alhasil warga yang rumahnya terdampak terpaksa mengungsi terlebih dahulu. Sedangkan rumah yang terancam ada 44 unit ,dan sekolah sudah tidak dipakai lagi untuk sementara ini.
"Untuk warga yang rumahnya rusak sudah mengungsi ke rumah saudaranya. Kemudian untuk sekolah, sekarang sudah tidak bisa dipakai karena akan membahayakan murid nanti," kata Engkus.
tulis komentar anda