Jadi Primadona Investor, Jabar Minta Pusat-Daerah Permudah Investasi

Kamis, 13 Agustus 2020 - 10:37 WIB
Kang Emil mencontohkan, pemerintah pusat dapat memberikan insentif fiskal, sedangkan pemerintah daerah memberikan kemudahan seperti lahan dan tenaga kerja. Dengan demikian, investasi yang masuk akan mendorong perekonomian dan menyerap banyak tenaga kerja. Dia menyebutkan, sejumlah daerah yang menjadi target investor asing, di antaranya Karawang, Cikarang, dan Bekasi.

"Target Jabar untuk investasi masuk tahun ini adalah sebesar Rp107 triliun untuk seluruh tahun 2020. Untuk memenuhi target itu, kami akan melakukan strategi jemput bola ke investor dari negara-negara lain," katanya.

Kang Emil pun berharap, investasi tersebut tidak hanya medongkrak pendapatan Jabar dan ekonomi nasional, tetapi juga menjadi peluang penyerapan tenaga kerja sebagai solusi bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19.

Sebelumnya, Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengapresiasi upaya Pemprov Jabar menjemput investasi, agar dapat direalisasikan di daerahnya. Dia juga sangat mendukung pemerintah daerah yang memiliki komitmen tinggi pada kemudahan investasi.

"Komitmen Pemprov Jawa Barat di bawah nahkoda Kang Emil investasi itu penting. Pemimpin pro investasi adalah pemimpin masa sekarang dan masa depan," kata Bahlil saat groundbreaking pembangunan PT Meiloon Technology Indonesia (MTI) di Kabupaten Subang, Selasa (21/7/2020) lalu.

Meski begitu, Bahlil mengakui terjadinya penurunan realisasi investasi sepanjang kuartal II 2020 sebesar 3,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan realisasi investasi yang cukup dalam sebesar 8,9 persen juga terjadi jika dibandingkan kuartal I tahun 2020.

Pada kuartal II tahun 2020, investasi asing (penanaman modal asing/PMA) mencapai Rp97,6 triliun. Sementara investasi dalam negeri (penanaman modal dalam negeri/PMDN) pada kuartal II 2020 tercatat sebesar Rp 94,3 triliun.

"Capaian ini sudah lebih rendah dari ekspektasi BKPM karena kami targetkan sekitar Rp 200 triliun (kuartal II)," ujarnya.

Menyikapi hal itu, Bahlil pun bertindak proaktif mengejar investor yang telah menyatakan komitmennya dan berkomunikasi dengan mereka untuk mengetahui hambatan yang dihadapi investor. Saat ini, kata Bahlil, BKPM telah memiliki Tim Mawar, yakni tim khusus yang dibentuk secara khusus untuk menggaet investor.

"Tim Mawar mengikuti per hari, menanyakan tiap hari ke investor dan meyakinkan mereka," kata Bahlil.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content