Mahasiswa - Rektor ITB Dialog soal Pinjol untuk Bayar UKT, Ini Hasilnya
Selasa, 30 Januari 2024 - 20:34 WIB
BANDUNG - Keluarga Mahasiswa (KM) Institut Teknologi Bandung (ITB) bertemu dan berdialog dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusuma di Gedung Rektorat, Jalan Sulanjana, Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/1/2024).
Pertemuan itu membahas polemik pinjaman online (pinjol) Danacita yang ditawarkan kepada mahasiswa untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Ketua Kabinet KM ITB Muhammad Yogi Syahputra mengatakan, pertemuan berlangsung tertutup pada pukul 16.00 WIB.
Dalam pertemuan itu, KM ITB mengajukan beberapa tuntutan yang sebelumnya disampaikan saat aksi unjuk rasa pada Senin (30/1/2024).
"Namun yang sangat disayangkan, ITB tidak dapat memenuhi seluruh tuntutan kami, baik penjaminan bahwa seluruh mahasiswa tetap bisa kuliah, gak ada yang cuti dan lain sebagainya. ITB gak bisa menjamin," kata Ketua Kabinet KM ITB.
Yogi menyatakan, terkait pemutusan pinjaman online itu, ITB tidak bisa menjamin. Untuk saat ini pemutusan kerja sama dengan Danacita tidak dijadikan prioritas utama. Yang pasti, pertemuan itu menghasilkan beberapa komitmen antara mahasiswa dengan rektor.
"Yang pertama, rektorat bersedia menjamin 182 mahasiswa jalur reguler untuk bisa melakukan pemilihan penggantian rencana studi atau mata kuliah dalam rentang waktu 27 Februari-1 Maret. Sebelumnya mereka mengalami kendala dan tenggat waktunya malam hari ini. Namun setelah kami bernegosiasi, itu akhirnya dapat diundur sehingga teman-teman (mahasiswa) diarahkan mengganti rencana studi pada waktu yang telah ditentukan, tanpa pemotongan SKS (Satuan Kredit Semester) atau pun kebijakan-kebijakan lain," ujar Yogi.
Pertemuan itu membahas polemik pinjaman online (pinjol) Danacita yang ditawarkan kepada mahasiswa untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Ketua Kabinet KM ITB Muhammad Yogi Syahputra mengatakan, pertemuan berlangsung tertutup pada pukul 16.00 WIB.
Dalam pertemuan itu, KM ITB mengajukan beberapa tuntutan yang sebelumnya disampaikan saat aksi unjuk rasa pada Senin (30/1/2024).
"Namun yang sangat disayangkan, ITB tidak dapat memenuhi seluruh tuntutan kami, baik penjaminan bahwa seluruh mahasiswa tetap bisa kuliah, gak ada yang cuti dan lain sebagainya. ITB gak bisa menjamin," kata Ketua Kabinet KM ITB.
Yogi menyatakan, terkait pemutusan pinjaman online itu, ITB tidak bisa menjamin. Untuk saat ini pemutusan kerja sama dengan Danacita tidak dijadikan prioritas utama. Yang pasti, pertemuan itu menghasilkan beberapa komitmen antara mahasiswa dengan rektor.
"Yang pertama, rektorat bersedia menjamin 182 mahasiswa jalur reguler untuk bisa melakukan pemilihan penggantian rencana studi atau mata kuliah dalam rentang waktu 27 Februari-1 Maret. Sebelumnya mereka mengalami kendala dan tenggat waktunya malam hari ini. Namun setelah kami bernegosiasi, itu akhirnya dapat diundur sehingga teman-teman (mahasiswa) diarahkan mengganti rencana studi pada waktu yang telah ditentukan, tanpa pemotongan SKS (Satuan Kredit Semester) atau pun kebijakan-kebijakan lain," ujar Yogi.
tulis komentar anda