PDIP Belum Umumkan Rekom untuk Pilwali Surabaya, Ini Kata Pengamat
Selasa, 11 Agustus 2020 - 14:23 WIB
SURABAYA - PDIP hari ini mengumumkan rekomendasi calon kepala daerah di beberapa daerah di Jawa Timur (Jatim). Namun, untuk rekomendasi Pemilihan Wali Kota ( pilwali ) Surabaya masih belum dimunculkan.
"PDIP belum menemukan kader internal di Jatim yang selevel dengan kualitas dan kapasitas sesuai Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini)," ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Sucahyo Tri Budiono, Selasa (11/8/2020).
Dia menjelaskan, kader PDIP yang muncul di permukaan selama ini seperti Whisnu Sakti Buana, Armuji atau kader lainnya dinilai tidak memiliki daya kejut di masyarakat. Karena kualitas yang diusung sangat tidak bisa menyaingi kepopuleran Tri Rismaharini. Apalagi mengungguli Tri Rismaharini. "Kondisi tersebut, membuat Ketua Umum DPP PDIP sangat hati-hati mengeluarkan rekomendasi Pilwali Surabaya," ujarnya.
(Baca juga: DPD PDIP Belum Terima Surat Rekom Terkait Pilwali Surabaya )
Dia memprediksi, pertarungan politik diinternal PDIP sangat kental. Sejumlah kader internal saling klaim mendapat rekomendasi dari DPP PDIP. "Internal sangat kuat pertarungannya untuk mengusung dilevel wali kota maupun wakil wali kota. Sayang kader yang ada belum melebihi kualitas Tri Rismaharini," bener Sucahyo.
Sementara Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin calon yang sudah muncul di arena dan diusung delapan partai politik ke Machfud Arifin (MA), kualitasnya setara dan bahkan menurut banyak kalangan bisa menggunguli Wali Kota Tri Rismaharini. "Ini pekerjaan berat bagi PDP untuk mengangkat elaktabikitas dari calon yang diusung di Pilwali Kota Surabaya," ujar Sucahyo.
(Baca juga: Pengamat Sebut Figur Perempuan Masih Dibutuhkan di Surabaya )
Menurutnya, pilihan terbaik untuk kepentingan Pilwali maupun Pemilu Legislatif 2024 adalah menggandeng kekuatan Machfud Arifin (MA). "Memang ini pilihan sulit. Karena strategi politik yang digarap tidak merugikan kepentingan pemilu 2024 mendatang," tegas Sucahyo.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terkesan masih berharap campur tangan Tri Rismaharini di Pilwali Kota Surabaya akan memuluskan mengamankan kursi Balaikota Surabaya lima tahun kedepan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi digadang-gadang bisa menggantikan Risma. "Saya rasa, kualitasnya Eri belum mampu mengungguli atau selevel dengan Bu Risma," katanya.
Seperti diketahui, DPP PDIP hari ini, Selasa (11/8/2020) mengumumkan rekomendasikan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah tahap tiga. Untuk Jawa Timur, hanya mengumumkan lima kabupaten, tanpa merekom Pilwali Kota Surabaya.
Lima kabupaten/kota yang mendapat rekomendasi diantaranya Kabupaten Gresik, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Ponorogo. "Ini menunjukkan Bu Mega sangat hati-hati, agar tidak keliru memberikan rekomendasi," tutup Sucahyo
"PDIP belum menemukan kader internal di Jatim yang selevel dengan kualitas dan kapasitas sesuai Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini)," ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Sucahyo Tri Budiono, Selasa (11/8/2020).
Dia menjelaskan, kader PDIP yang muncul di permukaan selama ini seperti Whisnu Sakti Buana, Armuji atau kader lainnya dinilai tidak memiliki daya kejut di masyarakat. Karena kualitas yang diusung sangat tidak bisa menyaingi kepopuleran Tri Rismaharini. Apalagi mengungguli Tri Rismaharini. "Kondisi tersebut, membuat Ketua Umum DPP PDIP sangat hati-hati mengeluarkan rekomendasi Pilwali Surabaya," ujarnya.
(Baca juga: DPD PDIP Belum Terima Surat Rekom Terkait Pilwali Surabaya )
Dia memprediksi, pertarungan politik diinternal PDIP sangat kental. Sejumlah kader internal saling klaim mendapat rekomendasi dari DPP PDIP. "Internal sangat kuat pertarungannya untuk mengusung dilevel wali kota maupun wakil wali kota. Sayang kader yang ada belum melebihi kualitas Tri Rismaharini," bener Sucahyo.
Sementara Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin calon yang sudah muncul di arena dan diusung delapan partai politik ke Machfud Arifin (MA), kualitasnya setara dan bahkan menurut banyak kalangan bisa menggunguli Wali Kota Tri Rismaharini. "Ini pekerjaan berat bagi PDP untuk mengangkat elaktabikitas dari calon yang diusung di Pilwali Kota Surabaya," ujar Sucahyo.
(Baca juga: Pengamat Sebut Figur Perempuan Masih Dibutuhkan di Surabaya )
Menurutnya, pilihan terbaik untuk kepentingan Pilwali maupun Pemilu Legislatif 2024 adalah menggandeng kekuatan Machfud Arifin (MA). "Memang ini pilihan sulit. Karena strategi politik yang digarap tidak merugikan kepentingan pemilu 2024 mendatang," tegas Sucahyo.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terkesan masih berharap campur tangan Tri Rismaharini di Pilwali Kota Surabaya akan memuluskan mengamankan kursi Balaikota Surabaya lima tahun kedepan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi digadang-gadang bisa menggantikan Risma. "Saya rasa, kualitasnya Eri belum mampu mengungguli atau selevel dengan Bu Risma," katanya.
Seperti diketahui, DPP PDIP hari ini, Selasa (11/8/2020) mengumumkan rekomendasikan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah tahap tiga. Untuk Jawa Timur, hanya mengumumkan lima kabupaten, tanpa merekom Pilwali Kota Surabaya.
Lima kabupaten/kota yang mendapat rekomendasi diantaranya Kabupaten Gresik, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Ponorogo. "Ini menunjukkan Bu Mega sangat hati-hati, agar tidak keliru memberikan rekomendasi," tutup Sucahyo
(msd)
tulis komentar anda