Diperiksa Bawaslu Terkait Video Bagi-bagi Uang, Gus Miftah Bantah Lakukan Money Politics
Senin, 08 Januari 2024 - 18:26 WIB
Gus Miftah kembali menegaskan apa yang dilakukan adalah acara sedekah seperti sedekah yang sering dilakukan di Pondok Pesantren Ora Aji. Dia dalam kegiatan tersebut hanya dimintai tolong untuk membagikan sedekah.
Jika kemudian ada yang membawa kaus bergambar Prabowo Subiyanto, Gus Miftah mengatakan hal itu di luar wilayahnya. Dia baru tahu jika ada yang membawa kaus tersebut ketika melihat video yang viral itu. “Itu semua sudah saya sampaikan ke Bawaslu,” ujarnya.
Jika hal tersebut dianggap sebagai kampanye, Gus Miftah justru mempertanyakan tudingan tersebut. Jika kampanye mengapa hanya satu orang yang membawa kaus dan kenapa dirinya tidak membagikan banyak kaus kepada semua yang hadir.
Ketika hal itu dianggap money politics, dia justru menganggapnya aneh. Biasanya money politics dilakukan secara sembunyi-sembunyi tidak terang-terangan. Menurut dia logika money politics itu tidak nyambung.
“Saya justru tahu ada banyak orang itu setelah saya mau sampai lokasi karena agenda awalnya cuman ngopi-ngopi dengan haji Haer," tuturnya.
Gus Miftah mengakui dirinya memang pendukung capres Prabowo Subiyanto namun bukan dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) ataupun Tim Pemenangan Daerah (TPD). Dirinya juga bukan calon anggota legislatif sehingga hubungan dirinya dengan Prabowo Subiyanto itu hanyalah hubungan tanpa status.
Dia mengaku dulu memang pernah diberi mandat untuk silaturahmi ke para kiai. Namun, saat ini memang sudah berbeda statusnya, dirinya hanya pendukung Prabowo sama seperti pendukung yang lain.
Jika kemudian ada yang membawa kaus bergambar Prabowo Subiyanto, Gus Miftah mengatakan hal itu di luar wilayahnya. Dia baru tahu jika ada yang membawa kaus tersebut ketika melihat video yang viral itu. “Itu semua sudah saya sampaikan ke Bawaslu,” ujarnya.
Jika hal tersebut dianggap sebagai kampanye, Gus Miftah justru mempertanyakan tudingan tersebut. Jika kampanye mengapa hanya satu orang yang membawa kaus dan kenapa dirinya tidak membagikan banyak kaus kepada semua yang hadir.
Ketika hal itu dianggap money politics, dia justru menganggapnya aneh. Biasanya money politics dilakukan secara sembunyi-sembunyi tidak terang-terangan. Menurut dia logika money politics itu tidak nyambung.
“Saya justru tahu ada banyak orang itu setelah saya mau sampai lokasi karena agenda awalnya cuman ngopi-ngopi dengan haji Haer," tuturnya.
Gus Miftah mengakui dirinya memang pendukung capres Prabowo Subiyanto namun bukan dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) ataupun Tim Pemenangan Daerah (TPD). Dirinya juga bukan calon anggota legislatif sehingga hubungan dirinya dengan Prabowo Subiyanto itu hanyalah hubungan tanpa status.
Dia mengaku dulu memang pernah diberi mandat untuk silaturahmi ke para kiai. Namun, saat ini memang sudah berbeda statusnya, dirinya hanya pendukung Prabowo sama seperti pendukung yang lain.
(wib)
tulis komentar anda