Penyebab Gempa Merusak di Sumedang, BMKG: Namanya Sesar Sumedang
Senin, 08 Januari 2024 - 12:26 WIB
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, gempa bumi di Sumedang tersebut telah mengakibatkan 10 orang luka-luka dan 138 rumah rusak yang tersebar di Kabupaten Sumedang.
Di antaranya: Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang Selatan,Tanjung Medan, Tanjungkerta Jatinangor, Pamulihan Rancakalong, dan Surian, serta Kabupaten Bandung di Kecamatan Arjasari dan Cicalengka.
“Memperhatikan sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik atau tektonik setting, dan analisis mekanisme sumbernya, gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati kota Sumedang yang semula belum terpetakan,” ujarnya.
Dwikorita juga mengungkapkan bahwa wilayah kabupaten Sumedang merupakan wilayah rawan gempa dengan sumber gempa berasal dari zona tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudra Hindia serta dari beberapa secara aktif di daratan yang sudah terpetakan sebelumnya.
“Seperti Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Nah Sesar Cugenang ini juga sesat yang baru teridentifikasi tahun lalu ya di kecamatan Cugenang, kemudian juga Sesar Lembang, Sesat Cipamingkis,” jelasnya.
Kemudian Sesar Garsela sesar baribis, sesar Cicalengka sesar Cileunyi Tanjungsari, sesar Tomo dan sesar ciperes, nah Sesar Cipeles ini sebetulnya dari data itu memang sudah teridentifikasi sebelumnya dengan arah kurang lebih Barat Timur.
Di antaranya: Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang Selatan,Tanjung Medan, Tanjungkerta Jatinangor, Pamulihan Rancakalong, dan Surian, serta Kabupaten Bandung di Kecamatan Arjasari dan Cicalengka.
“Memperhatikan sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik atau tektonik setting, dan analisis mekanisme sumbernya, gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati kota Sumedang yang semula belum terpetakan,” ujarnya.
Dwikorita juga mengungkapkan bahwa wilayah kabupaten Sumedang merupakan wilayah rawan gempa dengan sumber gempa berasal dari zona tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudra Hindia serta dari beberapa secara aktif di daratan yang sudah terpetakan sebelumnya.
“Seperti Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Nah Sesar Cugenang ini juga sesat yang baru teridentifikasi tahun lalu ya di kecamatan Cugenang, kemudian juga Sesar Lembang, Sesat Cipamingkis,” jelasnya.
Kemudian Sesar Garsela sesar baribis, sesar Cicalengka sesar Cileunyi Tanjungsari, sesar Tomo dan sesar ciperes, nah Sesar Cipeles ini sebetulnya dari data itu memang sudah teridentifikasi sebelumnya dengan arah kurang lebih Barat Timur.
(ams)
tulis komentar anda