Penyebab Gempa Merusak di Sumedang, BMKG: Namanya Sesar Sumedang

Senin, 08 Januari 2024 - 12:26 WIB
loading...
Penyebab Gempa Merusak di Sumedang, BMKG: Namanya Sesar Sumedang
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto/Istimewa
A A A
SUMEDANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menemukan sesar baru penyebab gempa merusak dengan kekuatan Magnitudo (M) 4,8 yang mengguncang Sumedang, Jawa Barat pada 31 Desember 2023 pukul 20.34 WIB.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan sesar baru penyebab gempa merusak di Sumedang yang sebelumnya terpetakan tersebut dinamakan Sesar Sumedang.

“Patahan diidentifikasi ini semula belum terpetakan. Selanjutnya sesuai dengan analisis data seismisitas BMKG, maka patahan tersebut karena melewati Kota Sumedang, melewati kota Sumedang maka disebut sebagai Sesar Sumedang,” kata Dwikorita, Senin (8/1/2024).



Dwikorita mengatakan bahwa pemetaan sesar baru yang dinamakan Sesar Sumedang ini berdasarkan kajian langsung di lapangan ataupun analisis berdasarkan berbagai data kegempaan yang telah dilakukan BMKG.

“Jadi akhirnya, pada tanggal 4 Januari yang lalu dapat teridentifikasi sesar aktif tersebut dan sudah kami karena ini penting kami segera sampaikan kepada bapak PJ Gubernur (Jawa Barat) pada tanggal 4 Januari yang lalu,” katanya.

Dwikorita mengatakan hal ini dipandang perlu untuk diketahui oleh publik dan pemerintah daerah setempat untuk menjadikan kewaspadaan dan kesiapan.

“Bukan untuk menimbulkan ketakutan tapi justru untuk menenangkan sudah tahu Insya Allah apa ancamannya, ada di mana resikonya seberapa besar dan bisa segera disiapkan bagaimana langkah mitigasi untuk mengurangi resiko tersebut,” ungkapnya.



Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, gempa bumi di Sumedang tersebut telah mengakibatkan 10 orang luka-luka dan 138 rumah rusak yang tersebar di Kabupaten Sumedang.

Di antaranya: Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang Selatan,Tanjung Medan, Tanjungkerta Jatinangor, Pamulihan Rancakalong, dan Surian, serta Kabupaten Bandung di Kecamatan Arjasari dan Cicalengka.

“Memperhatikan sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik atau tektonik setting, dan analisis mekanisme sumbernya, gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati kota Sumedang yang semula belum terpetakan,” ujarnya.



Dwikorita juga mengungkapkan bahwa wilayah kabupaten Sumedang merupakan wilayah rawan gempa dengan sumber gempa berasal dari zona tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudra Hindia serta dari beberapa secara aktif di daratan yang sudah terpetakan sebelumnya.

“Seperti Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Nah Sesar Cugenang ini juga sesat yang baru teridentifikasi tahun lalu ya di kecamatan Cugenang, kemudian juga Sesar Lembang, Sesat Cipamingkis,” jelasnya.

Kemudian Sesar Garsela sesar baribis, sesar Cicalengka sesar Cileunyi Tanjungsari, sesar Tomo dan sesar ciperes, nah Sesar Cipeles ini sebetulnya dari data itu memang sudah teridentifikasi sebelumnya dengan arah kurang lebih Barat Timur.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1499 seconds (0.1#10.140)