Dindik Jatim Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka pada 18 Agustus 2020
Senin, 10 Agustus 2020 - 12:39 WIB
SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur (Jatim) berencana melakukan uji coba pembelajaran tatap muka untuk jenjang SMA/SMK negeri maupun swasta serta Sekolah Luar Biasa (SLB) pada Selasa (18/8/2020) mendatang.
Kepala Dindik Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, uji coba pembelajaran tatap muka dilakukan karena banyaknya kendala selama pembelajaran jarak jauh. Diantaranya, keterbatasan sarana prasarana di keluarga yang tidak mampu seperti smartphone.
"Jaringan internet juga terbatas di beberapa wilayah saja. Bahkan, banyak yang tidak memiliki kemampuan mengoperasikan teknologi," katanya, Senin (10/8/2020).
Wahid menambahkan, Gubernur Jatim juga sudah mengeluarkan surat dan hari ini diterima sekolah beserta teknisnya dari surat kepala dinas.
Dari surat tersebut cabang dinas dan kepala sekolah akan diminta berkoordinasi dengan Satuan Tugas COVID-19 karena pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus atas persetujuan mereka.
"Semua sarana dan prasarana harus disiapkan. Seperti alat cuci tangan, disinfektan dan lainnya," ujarnya.
Mantan kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim ini meminta, ketika pembelajaran tatap muka diadakan, kantin sekolah harus ditutup dan siswa membawa bekal dari rumah. (Baca juga: Polrestabes Surabaya Tembak Mati Bandar Narkoba Asal Wonokromo)
Pelaksanaan uji coba akan dilakukan dua minggu dan akan dievaluasi. "Jika berjalan baik, pada awal September, skema pembelajaran tatap muka ini akan dikembangkan lebih besar lagi," terang Wahid.
Kebijakan uji coba pembelajaran tatap muka ini, imbuhnya, bisa dilakukan, kecuali di zona merah. Untuk yang zona orange diperkenankan secara bergiliran masing-masing kelas 25 persen. (Baca juga: Sambut HUT RI ke-75, Pemuda di Gresik Gotong-Royong Percantik Lokasi Wisata)
Jadi, jika satu kelas ada 36 siswa, maka saat uji coba hanya sembilan siswa yang masuk. "Sementara untuk zona hijau bisa melakukan pembelajaran tatap muka dengan 50 persen siswa masuk," pungkas Wahid.
Kepala Dindik Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, uji coba pembelajaran tatap muka dilakukan karena banyaknya kendala selama pembelajaran jarak jauh. Diantaranya, keterbatasan sarana prasarana di keluarga yang tidak mampu seperti smartphone.
"Jaringan internet juga terbatas di beberapa wilayah saja. Bahkan, banyak yang tidak memiliki kemampuan mengoperasikan teknologi," katanya, Senin (10/8/2020).
Wahid menambahkan, Gubernur Jatim juga sudah mengeluarkan surat dan hari ini diterima sekolah beserta teknisnya dari surat kepala dinas.
Dari surat tersebut cabang dinas dan kepala sekolah akan diminta berkoordinasi dengan Satuan Tugas COVID-19 karena pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus atas persetujuan mereka.
"Semua sarana dan prasarana harus disiapkan. Seperti alat cuci tangan, disinfektan dan lainnya," ujarnya.
Mantan kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim ini meminta, ketika pembelajaran tatap muka diadakan, kantin sekolah harus ditutup dan siswa membawa bekal dari rumah. (Baca juga: Polrestabes Surabaya Tembak Mati Bandar Narkoba Asal Wonokromo)
Pelaksanaan uji coba akan dilakukan dua minggu dan akan dievaluasi. "Jika berjalan baik, pada awal September, skema pembelajaran tatap muka ini akan dikembangkan lebih besar lagi," terang Wahid.
Kebijakan uji coba pembelajaran tatap muka ini, imbuhnya, bisa dilakukan, kecuali di zona merah. Untuk yang zona orange diperkenankan secara bergiliran masing-masing kelas 25 persen. (Baca juga: Sambut HUT RI ke-75, Pemuda di Gresik Gotong-Royong Percantik Lokasi Wisata)
Jadi, jika satu kelas ada 36 siswa, maka saat uji coba hanya sembilan siswa yang masuk. "Sementara untuk zona hijau bisa melakukan pembelajaran tatap muka dengan 50 persen siswa masuk," pungkas Wahid.
(boy)
tulis komentar anda