18.082 Mahasiwa se-Sumsel Terima Keringanan UKT dari Gubernur Herman Deru

Senin, 10 Agustus 2020 - 11:14 WIB
Sebanyak 18.082 mahasiswa dari 92 PTN/PTS Sumatra Selatan diberinya bantuan stimulan berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) masing-masing Rp1 juta dari Pemprov Sumsel.
PALEMBANG - Komitmen Gubernur Sumsel Herman Deru membantu kelangsungan pendidikan mahasiswa Sumsel di masa pandemi Covid-19 bukan omong kosong. Sebanyak 18.082 mahasiswa dari 92 PTN/PTS benar-benar diberinya bantuan stimulan berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) masing-masing Rp1 juta.

Penyerahan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) kepada mahasiswa kurang mampu terdampak Covid-19 itu diserahkannya secara simbolis berbarengan dengan pemberian bantuan operasional pada ponpes se-Sumsel untuk persiapan menuju adaptasi kebiasaan di auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel, Jumat (7/8/2020).

"Saya minta jangan dilihat angkanya. Ini adalah bentuk perhatian Pemprov pada masyarakat. Tidak banyak jumlahnya ini adalah stimulan. Saya harap mahasiswa tahu bahwa Pemprov tidak tinggal diam melihat kondisi para orang tua mahasiswa yang terdampak covid. Sementara putra putri harus tetap survive," tegas Herman Deru.



Menurut Gubernur yang akrab disapa HD ini, kelangsungan pendidikan generasi muda sangat penting karena menjadi tumpuan harapan di masa mendatang karena merekalah yang akan melanjutkan estafet mengelola negeri.

Tak hanya mahasiswa Sumsel, mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri seperti Mesir dan Sudan tak luput diberikan bantuan. Tak heran program bantuan inisiasi Gubernur Herman Deru ini mulai dicontoh oleh Pemprov di beberapa provinsi lainnya.

"Ini juga bentuk kasih sayang dan perhatian pemerintah. Yang di Mesir dan Sudah juga kita beri bantuan dengan nilai yang sama. Bantuan seperti ini belum banyak dilakukan, Sumsel adalah yang pertama," tambah HD.

Selain ribuan mahasiswa tersebut, Gubernur Herman Deru juga memberikan kepeduliannya pada 328 pondok pesantren se Sumsel. Masing-masing Ponpes diberikan bantuan operasional senilai Rp15 juta.

Setelah lama diberlakukan Study From Home (SFH), HD menilai pengurus Ponpes tentu memerlukan biaya tambahan guna menyambut persiapan adaptasi kebiasaan baru.

"Bantuan operasional diberikan misalnya untuk bersih-bersihkan pesantren. Ini jiga wujud perhatian Pemprov terhadap keberlangsungan anak-anak dalam mendapatkan ilmu agama. Semua Ponpes kita bantu tanpa terkecuali," jelasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content