Warga Keluhkan Marak Aksi Curanmor, Polresta Bogor Kota Sebar 250 Personel
Selasa, 14 April 2020 - 17:47 WIB
BOGOR - Keluhan warga atas aksi pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, yang marak kembali membuat Polresta Bogor Kota mengerahkan 250 personel untuk bersiaga. Ditambah, Pemkot Bogor segera melaksankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah persebaran virus Corona atau COVID-19.
Informasi diperoleh dari media sosial dan WhatsApp Group banyak masyarakat yang menginformasikan tentang aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Kota Bogor. Terlebih, belum lama ini pemerintah telah menjalankan program asimilasi (pembauran narapidana) di seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai bagian dari upaya pencegahan persebaran wabah COVID-19.
"Tadi pagi (Selasa 14 April) di Pondok Rumput, Kelurahan Kebon Pedes, Tanah Sareal, ada kejadian dua unit sepeda motor milik pedagang ayam hilang dicuri. Harap masyarakat waspada," ujar A Yusuf, 50, warga Tanah Sareal, Kota Bogor di salah satu grup WhatsApp, Selasa (14/4/2020).
Hal senada diungkapkan Febby warga Bogor. Melalui akun Twitter miliknya dia mengunggah keluhan terkait maraknya aksi curanmor di wilayahnya.
"Pak setelah pembebasan napi di mana-mana, sekarang Bogor rawan curanmor, dua kali motor saya dijebol maling pak, lalu rumah depan saya motornya diambil di hari yang sama barengan dengan kejadian jebol motor saya," tulisnya.
Keresahan serupa diungkapkan Boby (35), warga Bogor Barat, Kota Bogor pada Selasa (14/4/2020). "Motor saya dan istri, Jumat kemarin dinihari juga diambil maling, kejadian pukul 05.11-05.17 WIB di daerah Pasir Mulya, Bogor Barat. Pagar sudah digembok, motor juga digembok cakram depan, namun pelaku tetap bisa melalukan aksinya," keluhnya.
Menanggapi maraknya aksi curanmor saat menjelang PSBB ini, Perwira Urusan Hubungan Masyarakat (Paur Humas) Polresta Bogor Kota Ipda Desty Irianti saat dikonfirmasi pihaknya baru akan mengecek ke sejumlah Polsek. "Sebentar ya saya akan tanya dulu (ke Polsek masing-masing)," ungkapnya.
Namun, dia sempat menjelaskan untuk mengantisipasi maraknya tindak kriminal, baik menjelang maupun saat diberlakukan PSBB, pihaknya telah menyebar ratusan personel polisi untuk mengintensifkan patroli. "Langkah antisipasinya ploting anggota aja dengan melibatkan 250 personel anggota polresta dan polsek (6 Kecamatan)," katanya.
Informasi diperoleh dari media sosial dan WhatsApp Group banyak masyarakat yang menginformasikan tentang aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Kota Bogor. Terlebih, belum lama ini pemerintah telah menjalankan program asimilasi (pembauran narapidana) di seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai bagian dari upaya pencegahan persebaran wabah COVID-19.
"Tadi pagi (Selasa 14 April) di Pondok Rumput, Kelurahan Kebon Pedes, Tanah Sareal, ada kejadian dua unit sepeda motor milik pedagang ayam hilang dicuri. Harap masyarakat waspada," ujar A Yusuf, 50, warga Tanah Sareal, Kota Bogor di salah satu grup WhatsApp, Selasa (14/4/2020).
Hal senada diungkapkan Febby warga Bogor. Melalui akun Twitter miliknya dia mengunggah keluhan terkait maraknya aksi curanmor di wilayahnya.
"Pak setelah pembebasan napi di mana-mana, sekarang Bogor rawan curanmor, dua kali motor saya dijebol maling pak, lalu rumah depan saya motornya diambil di hari yang sama barengan dengan kejadian jebol motor saya," tulisnya.
Keresahan serupa diungkapkan Boby (35), warga Bogor Barat, Kota Bogor pada Selasa (14/4/2020). "Motor saya dan istri, Jumat kemarin dinihari juga diambil maling, kejadian pukul 05.11-05.17 WIB di daerah Pasir Mulya, Bogor Barat. Pagar sudah digembok, motor juga digembok cakram depan, namun pelaku tetap bisa melalukan aksinya," keluhnya.
Menanggapi maraknya aksi curanmor saat menjelang PSBB ini, Perwira Urusan Hubungan Masyarakat (Paur Humas) Polresta Bogor Kota Ipda Desty Irianti saat dikonfirmasi pihaknya baru akan mengecek ke sejumlah Polsek. "Sebentar ya saya akan tanya dulu (ke Polsek masing-masing)," ungkapnya.
Namun, dia sempat menjelaskan untuk mengantisipasi maraknya tindak kriminal, baik menjelang maupun saat diberlakukan PSBB, pihaknya telah menyebar ratusan personel polisi untuk mengintensifkan patroli. "Langkah antisipasinya ploting anggota aja dengan melibatkan 250 personel anggota polresta dan polsek (6 Kecamatan)," katanya.
(wib)
tulis komentar anda