Jeritan Anak Ungkap Aksi Pembunuhan dan Bunuh Diri Sekeluarga di Malang, Begini Kronologinya
Selasa, 12 Desember 2023 - 14:46 WIB
MALANG - Aksi pembunuhan dan dilanjutkan dengan bunuh diri, menggemparkan warga Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Kasus dugaan pembunuhan dan disertai bunuh diri yang menimpa satu keluarga ini, terungkap berkat jeritan anak korban.
Anak kedua korban, berinisial K (13) berteriak minta tolong setelah mendengar suara jeritan dari ayahnya yang tengah tidur di dalam kamar. Mendengar teriakan anak korban, tetangga berdatangan dan mendobrak pintu kamar korban.
Saat pintu kamar terbuka, kondisi di dalam kamar tersebut sangat mengenaskan. Pasalnya tiga orang ditemukan sudah dalam kondisi kritis, serta mengalami luka parah bersimbah darah di dalam kamar yang terkunci.
Sebelum peristiwa pembunuhan dan bunuh diri itu terjadi, K diminta oleh ayahnya, Wahaf Efendi untuk tidur di kamar berbeda. Hal ini diutarakan oleh Iswahyudi yang merupakan tetangga korban, dan juga Ketua RT 3 Gang Sunan Drajad, Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Iswahyudi menuturkan, berdasarkan pengakuan K, ayahnya meminta secara langsung ke K untuk tidur di kamar depan, terpisah dari tempat tidur ayah, ibu, dan saudaranya. K sempat terbangun pada pukul 03.00 WIB, Selasa (12/12/2023).
Melihat anaknya terbangun, Wahaf Efendi meminta K untuk tidur kembali dengan alasan K baru masuk sekolah pada pukul 08.00 WIB. "Sudah dipesan sama bapaknya, agar K tidur di kamar depan, karena masuk sekolahnya pukul 08.00 WIB. Akhirnya K tidur di kamar depan," ucap Iswahyudi.
Dugaan pembunuhan dan bunuh diri tersebut, menurut Iswahyudi terungkap setelah warga berdatangan karena mendengar teriakan K. "Bapaknya ini teriak didengar anaknya, terus anaknya ini teriak minta tolong, didengar tetangga-tetangga, akhirnya tetangga ke sana. Tapi kamarnya yang belakang terkunci dari dalam," ucapnya.
Anak kedua korban, berinisial K (13) berteriak minta tolong setelah mendengar suara jeritan dari ayahnya yang tengah tidur di dalam kamar. Mendengar teriakan anak korban, tetangga berdatangan dan mendobrak pintu kamar korban.
Saat pintu kamar terbuka, kondisi di dalam kamar tersebut sangat mengenaskan. Pasalnya tiga orang ditemukan sudah dalam kondisi kritis, serta mengalami luka parah bersimbah darah di dalam kamar yang terkunci.
Sebelum peristiwa pembunuhan dan bunuh diri itu terjadi, K diminta oleh ayahnya, Wahaf Efendi untuk tidur di kamar berbeda. Hal ini diutarakan oleh Iswahyudi yang merupakan tetangga korban, dan juga Ketua RT 3 Gang Sunan Drajad, Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Iswahyudi menuturkan, berdasarkan pengakuan K, ayahnya meminta secara langsung ke K untuk tidur di kamar depan, terpisah dari tempat tidur ayah, ibu, dan saudaranya. K sempat terbangun pada pukul 03.00 WIB, Selasa (12/12/2023).
Melihat anaknya terbangun, Wahaf Efendi meminta K untuk tidur kembali dengan alasan K baru masuk sekolah pada pukul 08.00 WIB. "Sudah dipesan sama bapaknya, agar K tidur di kamar depan, karena masuk sekolahnya pukul 08.00 WIB. Akhirnya K tidur di kamar depan," ucap Iswahyudi.
Dugaan pembunuhan dan bunuh diri tersebut, menurut Iswahyudi terungkap setelah warga berdatangan karena mendengar teriakan K. "Bapaknya ini teriak didengar anaknya, terus anaknya ini teriak minta tolong, didengar tetangga-tetangga, akhirnya tetangga ke sana. Tapi kamarnya yang belakang terkunci dari dalam," ucapnya.
tulis komentar anda