Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19 di Lutra, Pakar: Mobilitas Pengungsi Dibatasi
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 21:03 WIB
MAKASSAR - Lonjakan kasus COVID-19 di Sulsel masih perlu diwaspadai. Peningkatan kasus ini dipicu dari aktivitas pergerakan warga, salah satunya efek dari bencana banjir bandang di kabupaten Luwu Utara (Lutra).
Pakar Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas) , Prof Ridwan Amiruddin mengungkapkan, selain efek dari bencana banjir di Lutra, pemicu lainberasal dari pelaksanaan salat Idul Adha beberapa waktu lalu. Kedua hal ini yang patut diantisipasi untuk menekan laju penularan yang bisa berkontribusi pada peningkatan kasus positif baru.
"Jadi, efek Idul Adha sudah mulai nampak. Begitu juga dengan munculnya klaster pengungsi Masamba. Ini perlu mendapat warning," sebut Ridwan yang dikonfirmasi SINDOnews, Jumat (7/8/2020).
Dia melanjutkan, khusus Lutra justru harus mendapat perhatian ekstra. Pasalnya di wilayah itu sedang dalam kondisi sulit. Disebut sebagai daerah dobel bencana.
"Untuk Luwu Utara sebagai daerah dengan dobel bencana; alam dan non-alam, menempatkan populasinya menjadi sangat rentan sebagai prone population (populasi yang rentan terpapar COVID-19)," paparnya.
Ketua Tim Pengendali COVID-19 Sulsel inipun meminta pemerintah daerah setempat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan bagi warganya. Di samping sedang dalam upaya pemulihan pasca bencana banjir.
Selain itu, sebisa mungkin menekan pergerakan populasi ke wilayah bencana. Perpindahan orang yang tidak terkontrol, dikatakan berpotensi menyebabkan penularan, apalagi tanpa protokol kesehatan.
Baca juga: Petugas Terpapar COVID-19, Layanan Anak RSUD Sinjai Ditutup
"Ini perlu upaya penanganan khusus. Mobilitas dan mobilisasi pengungsi harus dibatasi. Selain itu, pemda harus menjamin suplai logistik dasar, air bersih, termasuk merealisasikan segera hunian sementara. Yang paling penting disiplin memakai masker," tegas Ridwan.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas COVID-19 Sulsel, lonjakan kasus di Lutra mulai nampak dengan adanya penambahan kasus positif baru sebanyak 15 orang pada 5 Agustus 2020.
Padahal beberapa hari sebelumnya sempat bertahan di angka nol hingga hanya satu kasus. Pada hari berikutnya, kembali muncul penambahan 3 kasus baru. Selanjutnya bertambah lagi 3 kasus baru yang dilaporkan hari ini.
Pakar Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas) , Prof Ridwan Amiruddin mengungkapkan, selain efek dari bencana banjir di Lutra, pemicu lainberasal dari pelaksanaan salat Idul Adha beberapa waktu lalu. Kedua hal ini yang patut diantisipasi untuk menekan laju penularan yang bisa berkontribusi pada peningkatan kasus positif baru.
"Jadi, efek Idul Adha sudah mulai nampak. Begitu juga dengan munculnya klaster pengungsi Masamba. Ini perlu mendapat warning," sebut Ridwan yang dikonfirmasi SINDOnews, Jumat (7/8/2020).
Dia melanjutkan, khusus Lutra justru harus mendapat perhatian ekstra. Pasalnya di wilayah itu sedang dalam kondisi sulit. Disebut sebagai daerah dobel bencana.
"Untuk Luwu Utara sebagai daerah dengan dobel bencana; alam dan non-alam, menempatkan populasinya menjadi sangat rentan sebagai prone population (populasi yang rentan terpapar COVID-19)," paparnya.
Ketua Tim Pengendali COVID-19 Sulsel inipun meminta pemerintah daerah setempat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan bagi warganya. Di samping sedang dalam upaya pemulihan pasca bencana banjir.
Selain itu, sebisa mungkin menekan pergerakan populasi ke wilayah bencana. Perpindahan orang yang tidak terkontrol, dikatakan berpotensi menyebabkan penularan, apalagi tanpa protokol kesehatan.
Baca juga: Petugas Terpapar COVID-19, Layanan Anak RSUD Sinjai Ditutup
"Ini perlu upaya penanganan khusus. Mobilitas dan mobilisasi pengungsi harus dibatasi. Selain itu, pemda harus menjamin suplai logistik dasar, air bersih, termasuk merealisasikan segera hunian sementara. Yang paling penting disiplin memakai masker," tegas Ridwan.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas COVID-19 Sulsel, lonjakan kasus di Lutra mulai nampak dengan adanya penambahan kasus positif baru sebanyak 15 orang pada 5 Agustus 2020.
Padahal beberapa hari sebelumnya sempat bertahan di angka nol hingga hanya satu kasus. Pada hari berikutnya, kembali muncul penambahan 3 kasus baru. Selanjutnya bertambah lagi 3 kasus baru yang dilaporkan hari ini.
(luq)
tulis komentar anda