Dewan Usul Tambah Tenaga Kontrak di Dishub untuk Atasi Pak Ogah
Kamis, 06 Agustus 2020 - 14:59 WIB
MAKASSAR - DPRD Makassar , meminta Pemerintah Kota Makassar menambah sebanyak 200 tenaga kontrak di Dinas Perhubungan (Dishub) guna mengatasi persoalan pak ogah di U-Turn jalan.
Hal ini diutarakan langsung Sekretaris Komisi C DPRD Kota Makassar Fasruddin Rusli. Menurutnya, tenaga di Dishub saat ini tidak akan mampu mengimbangi banyaknya jumlah perputaran atau U Turn di Kota Makassar sehingga perlu ada penambagan tenaga agar pengawasan bisa efektif di semua titik.
"Sudah dua tahun lebih saya mengusulkan untuk penambahan pegawai kontrak terkhusus di Dishub Makassar karena banyak titik-titik yang rawan kemacetan," kata legislator PPP ini.
Acil sapaan akrabnya mengatakan, dari hasil pantauannya sendiri jumlah pak ogah di jalan-jalan utama kian banyak. Bahkan beberapa dari mereka tidak lagi didominasi laki-laki melainkan anak-anak hingga wanita juga kerap terlihat ikut dalam rombongan.
Maraknya pak ogah utamanya pada jam-jam padat dianggap sebagai tenaga amatir yang tidak memberikan solusi sama sekali, hal ini justru akan memperparah kemacetan pasalnya tindakan yang dilakukan justru mengutamakan untung ketimbang kelancaran arus.
Dengan adanya tenaga kontrak, peran pak ogah otomatis akan tergantikan oleh mereka, selain itu tenaga yang direkrut tentunya lebih kompeten dalam mengatur kepadatan arus sehingga selain meminggirkan pak ogah peran mereka juga akan membantu mengatasi kemacetan di kota Makassar.
"Makanya hampir semua jalan padat, sehingga tenaga kontrak yang atur lalu lintas ini sangat membantu mitra kepolisian, utamanya di titik rawan kemacetan," katanya lagi.
Lebih lanjut penambahan tenaga kontrak dianggap sudah harus dilakukan pemerintah setidaknya kata Acil jika dikalkulasi dengan jumlah jalan Makassar sekiranya membutuhkan 200 tenaga baru guna memastikan tiap jalan dapat diawasi.
"Yah paling tidak sampai 200, saya minta pemkot kiranya anggaran 2021 ini penambahan tenaga kontrak itu harus, kalau nda salah sudah tiga tahun kami minta walikota kemarin dan sekarang ini," desaknya.
Hal ini diutarakan langsung Sekretaris Komisi C DPRD Kota Makassar Fasruddin Rusli. Menurutnya, tenaga di Dishub saat ini tidak akan mampu mengimbangi banyaknya jumlah perputaran atau U Turn di Kota Makassar sehingga perlu ada penambagan tenaga agar pengawasan bisa efektif di semua titik.
"Sudah dua tahun lebih saya mengusulkan untuk penambahan pegawai kontrak terkhusus di Dishub Makassar karena banyak titik-titik yang rawan kemacetan," kata legislator PPP ini.
Acil sapaan akrabnya mengatakan, dari hasil pantauannya sendiri jumlah pak ogah di jalan-jalan utama kian banyak. Bahkan beberapa dari mereka tidak lagi didominasi laki-laki melainkan anak-anak hingga wanita juga kerap terlihat ikut dalam rombongan.
Maraknya pak ogah utamanya pada jam-jam padat dianggap sebagai tenaga amatir yang tidak memberikan solusi sama sekali, hal ini justru akan memperparah kemacetan pasalnya tindakan yang dilakukan justru mengutamakan untung ketimbang kelancaran arus.
Dengan adanya tenaga kontrak, peran pak ogah otomatis akan tergantikan oleh mereka, selain itu tenaga yang direkrut tentunya lebih kompeten dalam mengatur kepadatan arus sehingga selain meminggirkan pak ogah peran mereka juga akan membantu mengatasi kemacetan di kota Makassar.
"Makanya hampir semua jalan padat, sehingga tenaga kontrak yang atur lalu lintas ini sangat membantu mitra kepolisian, utamanya di titik rawan kemacetan," katanya lagi.
Lebih lanjut penambahan tenaga kontrak dianggap sudah harus dilakukan pemerintah setidaknya kata Acil jika dikalkulasi dengan jumlah jalan Makassar sekiranya membutuhkan 200 tenaga baru guna memastikan tiap jalan dapat diawasi.
"Yah paling tidak sampai 200, saya minta pemkot kiranya anggaran 2021 ini penambahan tenaga kontrak itu harus, kalau nda salah sudah tiga tahun kami minta walikota kemarin dan sekarang ini," desaknya.
(agn)
tulis komentar anda