Momen Bung Tomo Bikin Terpojok Tentara Inggris usai Penyerbuan Penjara Kalisosok
Jum'at, 10 November 2023 - 07:22 WIB
Ketua KNI Doel Arnowo, Wali Kota Surabaya Radjiman Nasution, dan HR Mohammad Mangundiprojo dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan Inggris. Kedua kubu membentuk Kontact Bureau antara Indonesia dengan tentara Sekutu.
Tetapi kesepakatan itu tak membuat Bung Tomo percaya begitu saja. Terbukti pasca Inggris memperbolehkan menggunakan gedung - gedung penting di Surabaya, Inggris menangkap Moestopo dan dipaksa menunjukkan dimana Kolonel Huijer ditahan.
Tidak sampai di situ saja, pasukan Inggris kemudian menyerbu ke penjara Kalisosok dan membebaskan orang Belanda yang sempat ditahan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Bahkan pasukan Inggris melucuti kesatuan polisi Republik Indonesia seksi Bubutan dan Nyamplungan.
Alhasil tiga rangkaian peristiwa memicu kemarahan Bung Tomo dan para arek - arek Surabaya. Bung Tomo pun berpidato dengan nada keras, tegas, dan mampu mengobarkan semangat juang rakyat Surabaya.
Setelah pidato itu suasana Kota Surabaya langsung sepi, para rakyat Surabaya mempersiapkan penyerangan ke tentara Inggris, dengan strategi perang gerilya dan perang rahasia yang diinstruksikan Moestopo dan Bung Tomo.
Pertempuran pun pecah pada malam harinya, pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) bergerak kembali ke Kota Surabaya. Pertempuran pun terjadi di hampir seluruh Surabaya mengepung semua gedung - gedung yang diduduki oleh tentara Inggris.
Mereka kembali menguasai pos - pos yang sempat ditempati tentara Inggris. Pengepungan selama tiga hari ke tempat - tempat ini membuat tentara Inggris tak dapat berbuat banyak. Mereka tak bisa meminta bantuan ke tempat lain, karena terjebak kepungan.
Bahkan mereka kehabisan makanan, air, dan peluru, yang membuat tentara Inggris semakin tersudut dan kebingungan.
Lihat Juga: Kisah Kitab Kuno Nagarakretagama Deskripsikan Kerajaan Besar yang Berkuasa di Pulau Jawa
Tetapi kesepakatan itu tak membuat Bung Tomo percaya begitu saja. Terbukti pasca Inggris memperbolehkan menggunakan gedung - gedung penting di Surabaya, Inggris menangkap Moestopo dan dipaksa menunjukkan dimana Kolonel Huijer ditahan.
Tidak sampai di situ saja, pasukan Inggris kemudian menyerbu ke penjara Kalisosok dan membebaskan orang Belanda yang sempat ditahan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Bahkan pasukan Inggris melucuti kesatuan polisi Republik Indonesia seksi Bubutan dan Nyamplungan.
Alhasil tiga rangkaian peristiwa memicu kemarahan Bung Tomo dan para arek - arek Surabaya. Bung Tomo pun berpidato dengan nada keras, tegas, dan mampu mengobarkan semangat juang rakyat Surabaya.
Setelah pidato itu suasana Kota Surabaya langsung sepi, para rakyat Surabaya mempersiapkan penyerangan ke tentara Inggris, dengan strategi perang gerilya dan perang rahasia yang diinstruksikan Moestopo dan Bung Tomo.
Pertempuran pun pecah pada malam harinya, pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) bergerak kembali ke Kota Surabaya. Pertempuran pun terjadi di hampir seluruh Surabaya mengepung semua gedung - gedung yang diduduki oleh tentara Inggris.
Mereka kembali menguasai pos - pos yang sempat ditempati tentara Inggris. Pengepungan selama tiga hari ke tempat - tempat ini membuat tentara Inggris tak dapat berbuat banyak. Mereka tak bisa meminta bantuan ke tempat lain, karena terjebak kepungan.
Bahkan mereka kehabisan makanan, air, dan peluru, yang membuat tentara Inggris semakin tersudut dan kebingungan.
Lihat Juga: Kisah Kitab Kuno Nagarakretagama Deskripsikan Kerajaan Besar yang Berkuasa di Pulau Jawa
(ams)
tulis komentar anda