Residivis Curanmor Ditangkap Usai Sembunyi di Balikpapan
Kamis, 06 Agustus 2020 - 12:47 WIB
MAKASSAR - Pelarian terduga pelaku pencurian kendaraan bermotor atau curanmor , bernama Anwar akhirnya terhenti, setelah bertahun-tahun sembunyi ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pria berumur 47 tahun diketahui pernah mencuri mobil pikap di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, tahun 2016 lalu.
Kasat Reskrim Polres Sidrap, AKP Benny Pornika mengatakan, pelaku ditangkap dirumahnya, Jalan Umi Sakinah Paccerakang Daya Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar oleh tim Resmob Polda Sulsel, Rabu (5/8/2020) sekira pukul 01.30 Wita. Usai petugas mendapat informasi jika Anwar sudah kembali dari tempat persembunyian di pulau Borneo.
"Kurang lebih hampir empat tahun pelaku masuk daftar pencarian orang (DPO) di Polres Sidrap. Berdasarkan hasil keterangan rekan pelaku yang sebelumnya sudah kami amankan dan saat ini tengah menjalani masa tahanan di lapas kelas IIb Sidrap," kata Benny, Kamis (6/8/2020).
Benny menuturkan, pelaku ikut menggondol mobil pikap merek Mitsubishi, L300 di parkiran salah satu minimarket, Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Wala, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, pada 5 November 2016 sekira pukul 02.00 Wita. Korbanpun melapor ke pihak berwajib dengan laporan polisi bernomor LPB/615/XI/2016/SPKT.
Mantan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar ini melanjutkan, dari hasil interogasi pelaku mengakui kejahatannya bersama rekannya Syamsuddin yang lebih dulu diamankan polisi. Saat mengetahui temannya tertangkap ia melarikan diri ke Balikpapan dan kembali lagi pada Mei 2020.
"Yang bersangkutan ini juga merupakan residivis dalam kasus pencurian mobil atau curanmor. Dia baru keluar tahun 2015 dari lapas kelas IIB Bulukumba. Terus berulah lagi sama Syamsuddin. Nanti prosesnya mengikut sama tersangka sebelumnya, barang bukti mobilnya sudah ada juga saat Syamsuddin kita amankan," papar Benny.
Perwira pertama tingkat tiga Polri itu menjelaskan, aksi kawanan curanmor ini, kerap menyasar mobil-mobil pengangkut barang di daerah. Benny menyebut para pelaku yang bekerja sebagai sopir angkutan daerah menjadi celah mereka untuk melancarkan aksinya.
"Mereka sopir, jadi kalau ada mobil yang ditinggal pengemudinya biasanya sasaranya di daerah. Apalagi kalau korban dilihat lengah atau tertidur, lalu teledor menaruh kunci dan tidak menutup jendela. Kebetulan korban saat itu masuk ke minimarket, dibawa kabur lah mobil itu," beber Benny.
Pria berumur 47 tahun diketahui pernah mencuri mobil pikap di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, tahun 2016 lalu.
Kasat Reskrim Polres Sidrap, AKP Benny Pornika mengatakan, pelaku ditangkap dirumahnya, Jalan Umi Sakinah Paccerakang Daya Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar oleh tim Resmob Polda Sulsel, Rabu (5/8/2020) sekira pukul 01.30 Wita. Usai petugas mendapat informasi jika Anwar sudah kembali dari tempat persembunyian di pulau Borneo.
"Kurang lebih hampir empat tahun pelaku masuk daftar pencarian orang (DPO) di Polres Sidrap. Berdasarkan hasil keterangan rekan pelaku yang sebelumnya sudah kami amankan dan saat ini tengah menjalani masa tahanan di lapas kelas IIb Sidrap," kata Benny, Kamis (6/8/2020).
Benny menuturkan, pelaku ikut menggondol mobil pikap merek Mitsubishi, L300 di parkiran salah satu minimarket, Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Wala, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, pada 5 November 2016 sekira pukul 02.00 Wita. Korbanpun melapor ke pihak berwajib dengan laporan polisi bernomor LPB/615/XI/2016/SPKT.
Mantan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar ini melanjutkan, dari hasil interogasi pelaku mengakui kejahatannya bersama rekannya Syamsuddin yang lebih dulu diamankan polisi. Saat mengetahui temannya tertangkap ia melarikan diri ke Balikpapan dan kembali lagi pada Mei 2020.
"Yang bersangkutan ini juga merupakan residivis dalam kasus pencurian mobil atau curanmor. Dia baru keluar tahun 2015 dari lapas kelas IIB Bulukumba. Terus berulah lagi sama Syamsuddin. Nanti prosesnya mengikut sama tersangka sebelumnya, barang bukti mobilnya sudah ada juga saat Syamsuddin kita amankan," papar Benny.
Perwira pertama tingkat tiga Polri itu menjelaskan, aksi kawanan curanmor ini, kerap menyasar mobil-mobil pengangkut barang di daerah. Benny menyebut para pelaku yang bekerja sebagai sopir angkutan daerah menjadi celah mereka untuk melancarkan aksinya.
"Mereka sopir, jadi kalau ada mobil yang ditinggal pengemudinya biasanya sasaranya di daerah. Apalagi kalau korban dilihat lengah atau tertidur, lalu teledor menaruh kunci dan tidak menutup jendela. Kebetulan korban saat itu masuk ke minimarket, dibawa kabur lah mobil itu," beber Benny.
(agn)
tulis komentar anda