Sejarah dan Asal-usul Nama Padangsidimpuan, Kota Terbesar di Wilayah Tapanuli

Rabu, 08 November 2023 - 12:47 WIB
Pada zaman penjajahan Belanda, kota Padangsidimpuan dijadikan pusat pemerintahan oleh penjajah Belanda di daerah Tapanuli. Peninggalan bangunan Belanda di sana masih dapat dijumpai berupa kantor pos polisi di pusat kota.

Selain peninggalan bangunan fisik, Belanda juga menjadikan Padangsidimpuan sebagai kota administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1982. Kemudian sejak 21 Juni 2001, berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2001, Kota Padangsidimpuan ditetapkan sebagai Daerah Otonom.



Secara geografis, Kota Padangsidimpuan secara keseluruhan dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Selatan yang dulunya merupakan kabupaten induknya. Kota ini merupakan persimpangan jalur darat menuju kota Medan, Sibolga, dan Padang (Sumatera Barat) di jalur lintas barat Sumatera.

Kota Padangsidimpuan memiliki luas wilayah 114,65 km², yang terbagi menjadi lima kecamatan, yaitu Padangsidimpuan Tenggara, Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Utara, dan Padangsidimpuan Hutaimbaru.

Jumlah penduduk kota ini pada tahun 2020 adalah 211.674 jiwa, dengan kepadatan 1.845 jiwa/km². Mayoritas penduduk kota ini adalah suku Batak, terutama Batak Angkola dan Batak Mandailing, serta sebagian kecil suku Minangkabau, Jawa, dan lainnya.
(okt)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content