Mahasiswa Palembang Bikin Game Melawan Virus Jahat 'Pandemic Warz'

Kamis, 06 Agustus 2020 - 09:42 WIB
Game Pandemic Warz diciptakan sekelompok mahasiswa Palembang sebagai edukasi tentang bahaya virus Corona. Foto/INEWSTv/Bambang Irawan
PALEMBANG - Sekelompok mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Global Informatika Multi Data Palembang (STIK GI MDP) menciptakan game berbasis edukasi melawan virus Corona atau COVID-19.

Permainan berbasis Android ini diharapkan menjadi penyemangat untuk edukasi kepada masyarakat terkait bahaya virus Corona dan cara melawannya. (BACA JUGA: Data COVID-19 Palembang, Tertinggi Positif Ilir Barat I )

Game itu dinamai Pandemic Warz. Game tersebut menampilkan sebuah pesawat sebagai vaksin yang bertugas melawan virus-virus jahat yang ada di setiap level. (BACA JUGA: PWI Sumsel Kecam Bupati OI Positif COVID-19 Gelar Konferensi Pers )



Vaksin tersebut harus membunuh virus terutama induknya. Itu bertujuan agar pemain bisa naik ke level selanjutnya. Serunya lagi, game itu memiliki tingkat kesulitan sampai 10 level. (BACA JUGA: Depresi, Pasien COVID-19 Bunuh Diri )

Setiap level harus melalui tiga stage agar berhasil memenangkan permainan tersebut. Selain itu, di setiap level permainan Pandemic Warz untuk target tembakan pesawat pun berbeda-beda. Bahkan virus dengan obat alias vaksin pun juga berubah.



Ketua Game Community MGI Kiagus Ahmad Sidiq. Foto/INEWSTv/Bambang Irawan

Ketua Game Community MGI Kiagus Ahmad Sidiq mengatakan, permainan melawan virus jahat ini telah digodok oleh Komunitas MDP Game Incubator (MGI) sejak Juni 2020 lalu. "Pandemic Warz akan diluncurkan di aplikasi Play Store dalam waktu dekat," kata Kiagus Ahmad Sidiq.

Saat ini game tersebut, ujar Sidiq, dalam proses evaluasi penerbitan untuk dipublis di Play Store. Sedangkan penyempurnaan aplikasi game telah selesai. "Sistem dua dimensi Pandemic Warz lebih menceritakan mengenai pandemi yang pernah terjadi di dunia," ujar dia.

Sidiq menuturkan, selama pengerjaan game tersebut, tim sempat mengalami beberapa kesulitan, mulai dari inovasi tingkat leveling hingga penyesuaian coding menggunakan algoritma yang memakan waktu, dan penyertaan hak cipta terhadap karakter permainan. "Namun semua tuntas, tinggal menunggu publikasi dari Play Store Android," tutur Sidiq.
(awd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content