Santap Nasi Goreng, Puluhan Santri di Batang Alami Keracunan Massal
Senin, 30 Oktober 2023 - 20:56 WIB
BATANG - Puluhan santri Pondok Pesantren Al Huda, Kabupaten Batang, Jateng, terpaksa dilarikan ke Puskesmas dan RSUD Limpung, karena mengalami keracunan massal. Mereka rata-rata mengalami gejalan yang sama, yakni pusing, mula, dan diare.
Diduga, para santri ini mengalami keracunan makanan. Yakni dari nasi goreng yang disantap pada Minggu (29/10/2023) malam. Mereka mulai mengalami gejala keracunan, pada Senin (30/10/2023) pagi.
Petugas di Puskesmas Subah, menerima 45 santri yang mengalami keracunan massal. Sementara RSUD Limpung, menerima 18 santri. Para korban keracunan massal ini, rata-rata berusia 15 tahun.
Salah satu santri, Fahmi mengaku, sebelum mengalami keracunan massal, para santri makan malam bersama dengan menu nasi goreng. "Makannya rata-rata sama nasi goreng, tetapi minumnya berbeda-beda," tuturnya.
Dokter jaga Puskesmas Subah, Dian Kurniawati mengatakan, para santri yang kondisinya stabil sudah diperbolehkan pulang. Sementara yang dirawat di Puskesmas Subah, rata-rata sudah mengalami kekurangan cairan.
"Dari gejala yang dialami para santri yang menjadi korban keracunan massal ini, diduga mereka terserang bakteri ekoli dari air yang dikonsumsi. Namun hal itu masih harus dibuktikan dengan uji laboratorium," ujar Dian.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda, KH. Sobirin mengungkapkan, akan menanggung seluruh biaya pengobatan para santri yang mengalami keracunan massal tersebut. "Kami akan meningkatkan pengawasan, terkait makanan dan minuman yang dikonsumsi santri," terangnya.
Polisi masih melakukan penyelidikan, terkait keracunan massal yang terjadi di Pondok Pesantren Al Huda tersebut, dengan memeriksa para saksi dan korban. Selain itu, polisi juga masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi para santri.
Diduga, para santri ini mengalami keracunan makanan. Yakni dari nasi goreng yang disantap pada Minggu (29/10/2023) malam. Mereka mulai mengalami gejala keracunan, pada Senin (30/10/2023) pagi.
Petugas di Puskesmas Subah, menerima 45 santri yang mengalami keracunan massal. Sementara RSUD Limpung, menerima 18 santri. Para korban keracunan massal ini, rata-rata berusia 15 tahun.
Baca Juga
Salah satu santri, Fahmi mengaku, sebelum mengalami keracunan massal, para santri makan malam bersama dengan menu nasi goreng. "Makannya rata-rata sama nasi goreng, tetapi minumnya berbeda-beda," tuturnya.
Dokter jaga Puskesmas Subah, Dian Kurniawati mengatakan, para santri yang kondisinya stabil sudah diperbolehkan pulang. Sementara yang dirawat di Puskesmas Subah, rata-rata sudah mengalami kekurangan cairan.
"Dari gejala yang dialami para santri yang menjadi korban keracunan massal ini, diduga mereka terserang bakteri ekoli dari air yang dikonsumsi. Namun hal itu masih harus dibuktikan dengan uji laboratorium," ujar Dian.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda, KH. Sobirin mengungkapkan, akan menanggung seluruh biaya pengobatan para santri yang mengalami keracunan massal tersebut. "Kami akan meningkatkan pengawasan, terkait makanan dan minuman yang dikonsumsi santri," terangnya.
Baca Juga
Polisi masih melakukan penyelidikan, terkait keracunan massal yang terjadi di Pondok Pesantren Al Huda tersebut, dengan memeriksa para saksi dan korban. Selain itu, polisi juga masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi para santri.
(eyt)
tulis komentar anda