Uji Klinis Vaksin COVID-19 Dibagi 2 Imunogenitas dan Efikasi
Rabu, 05 Agustus 2020 - 17:10 WIB
BANDUNG - Uji klinis terhadap vaksin COVID-19, Sinovac asal China bakal dilaksanakan dalam dua bagian, yakni imunogenitas dan efikasi.
Dari 1.620 relawan, sebanyak 540 relawan menjalani uji imunogenitas dan 1.080 relawan akan menjalani uji efikasi. (BACA JUGA: 11 Agustus Mulai Penyuntikan Calon Vaksin COVID-19 Asal China )
"Dari total 1.620 relawan yang akan di suntik untuk pengujian vaksin Covid 19 Sinovac, di bagi menjadi dua pengujian, yakni imunogenitas dan pengujian efikasi. Untuk subjek uji imunogenitas 540 relawan dan 1.080 relawan untuk uji subjek efikasi," kata Kadinkes Kota Bandung Rita Verita dihubungi wartawna melalui ponsel, Rabu (5/8/2020). (BACA JUGA: Baru 600-an Orang yang Mendaftar Tes Vaksin Sinovac )
Rita mengemukakan, dalam pelaksanaan uji klinis, setiap puskesmas yang ditunjuk telah menyiapkan mekanisme dua pengujian tersebut. Pengujian bakal dilakukan selama 18 minggu. (BACA JUGA: Soal Vaksin COVID-19, Erick Thohir: Insya Allah Bahan Bakunya Halal )
Jadi, ujar Rita, setiap puskesmas melakukan pengujian imunogenitas 90 subjek relawan. "Rekruitmen relawan dilakukan selama 6 minggu atau 15 subjek per- minggu. Kemudian untuk pengujian efikasi sebanyak 180 subjek per minggu. Kami menargetkan merekrut relawan selama 12 minggu dengan 15 subjek per pekan," ujar Rita.
Dalam pengujian ini, tutur Kadinkes Kota Bandung, pihaknya telah instruksikan kepada tiap puskesmas yang ditunjuk menjadi lokasi pengujian untuk menyosialisasikannya kepada masyarakat terkait pengujian vaksin tersebut. "Sosialisasi dilakukan oleh masing-masing dokter peneliti," tutur Rita.
Seperti diberitakan sebelumnya, penyuntikan perdana untuk uji klinis calon vaksin COVID-19 asal China Sinovac kepada para relawan dijadwalkan dimulai 11 Agustus 2020 mendatang. Saat ini, tim riset uji klinis vaksin Sinovac tengah melakukan berbagai persiapan untuk memulai penelitian uji klinis vaksin tersebut.
Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad), Profesor Kusnandi Rusmil menuturkan, pihaknya masih melakukan berbagai persiapan, termasuk melatih para petugas uji klinis. Menurutnya, persiapan uji klinis dilakukan secara matang sesuai aturan yang telah ditetapkan.
"Nanti tanggal 11 (11 Agustus 2020) mulai jalan full penyutikan pertama secara umum. Sekarang masih pelatihan untuk petugas karena tidak bisa sembarangan, ada aturannya, administrasinya harus jelas," ujar Kusnandi, Selasa (4/8/2020).
Lihat Juga: Sapa Warga, Dhani Wirianata Calon Wakil Wali Kota Bandung Sambangi Warga Cibeunying Kidul
Dari 1.620 relawan, sebanyak 540 relawan menjalani uji imunogenitas dan 1.080 relawan akan menjalani uji efikasi. (BACA JUGA: 11 Agustus Mulai Penyuntikan Calon Vaksin COVID-19 Asal China )
"Dari total 1.620 relawan yang akan di suntik untuk pengujian vaksin Covid 19 Sinovac, di bagi menjadi dua pengujian, yakni imunogenitas dan pengujian efikasi. Untuk subjek uji imunogenitas 540 relawan dan 1.080 relawan untuk uji subjek efikasi," kata Kadinkes Kota Bandung Rita Verita dihubungi wartawna melalui ponsel, Rabu (5/8/2020). (BACA JUGA: Baru 600-an Orang yang Mendaftar Tes Vaksin Sinovac )
Rita mengemukakan, dalam pelaksanaan uji klinis, setiap puskesmas yang ditunjuk telah menyiapkan mekanisme dua pengujian tersebut. Pengujian bakal dilakukan selama 18 minggu. (BACA JUGA: Soal Vaksin COVID-19, Erick Thohir: Insya Allah Bahan Bakunya Halal )
Jadi, ujar Rita, setiap puskesmas melakukan pengujian imunogenitas 90 subjek relawan. "Rekruitmen relawan dilakukan selama 6 minggu atau 15 subjek per- minggu. Kemudian untuk pengujian efikasi sebanyak 180 subjek per minggu. Kami menargetkan merekrut relawan selama 12 minggu dengan 15 subjek per pekan," ujar Rita.
Dalam pengujian ini, tutur Kadinkes Kota Bandung, pihaknya telah instruksikan kepada tiap puskesmas yang ditunjuk menjadi lokasi pengujian untuk menyosialisasikannya kepada masyarakat terkait pengujian vaksin tersebut. "Sosialisasi dilakukan oleh masing-masing dokter peneliti," tutur Rita.
Seperti diberitakan sebelumnya, penyuntikan perdana untuk uji klinis calon vaksin COVID-19 asal China Sinovac kepada para relawan dijadwalkan dimulai 11 Agustus 2020 mendatang. Saat ini, tim riset uji klinis vaksin Sinovac tengah melakukan berbagai persiapan untuk memulai penelitian uji klinis vaksin tersebut.
Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad), Profesor Kusnandi Rusmil menuturkan, pihaknya masih melakukan berbagai persiapan, termasuk melatih para petugas uji klinis. Menurutnya, persiapan uji klinis dilakukan secara matang sesuai aturan yang telah ditetapkan.
"Nanti tanggal 11 (11 Agustus 2020) mulai jalan full penyutikan pertama secara umum. Sekarang masih pelatihan untuk petugas karena tidak bisa sembarangan, ada aturannya, administrasinya harus jelas," ujar Kusnandi, Selasa (4/8/2020).
Lihat Juga: Sapa Warga, Dhani Wirianata Calon Wakil Wali Kota Bandung Sambangi Warga Cibeunying Kidul
(awd)
tulis komentar anda