Guru SMP Swasta 'Teriak' Aspirasinya Tak Didengar Wali Kota Risma

Rabu, 05 Agustus 2020 - 16:22 WIB
"Kami sudah pernah menghadap menteri. Menterinya juga nggak. Pak Muhajir ketemu di Malang, tolong ini dikasih nafas dulu, nggak ada eksekusinya blas sama sekali. Saya tantang juga," keluhnya.

Sulitnya menemui Wali Kota Risma untuk menyampaikan keluhan dari tenaga pendidik SMP swasta juga disampaikan Moh Kholil. Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Surabaya ini menyampaikan, Tahun 2020 ini lulusan sekolah dasar (SD) negeri maupun swasta di Surabaya sebanyak 42 ribu siswa.

Namun siswa luluasan SD diserap banyak oleh SMP negeri di Surabaya yang jumlahnya mencapai 63 sekolah. Sedangkan SMP swasta di Surabaya sebanyak 263 sekolah.

"Karena diserap sekolah SMP negeri, uman opo (dapat apa). Lah ini keadilannya mana. Bolak balik ta takoi. (Berulang kali saya ditanyakan)," kata Kholil. (Baca: Khofifah Dorong Pelaku Bisnis Mamin Garap Pasar Ekspor).



Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, jumlah siswa per rombongan belajar (rombel) maksimal 32 siswa. Tapi faktanya, banyak SMP negeri di Surabaya yang jumlahnya mencapai hingga 43 siswa. "Wali kotanya iku nggak mangan permen. Peraturan menteri itu 32 siswa. Lah sekarang ini 42 sampai 44 siswa," cetusnya.
(nag)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content