Aico Energi Pasok Gas Alam Cair untuk Kawasan Industri Makassar
Rabu, 05 Agustus 2020 - 14:37 WIB
Gas alam cair tersebut kemudian dikemas dalam ISO tank yang kemudian diantarkan ke Makassar. "Tahap pertama kita pasok 12 ISO Tank per bulan ke KIMA," ujarnya.
Sementara itu, Plt Direktur Utama PT KIMA, Muhammad Mahmud, mengatakan KIMA membutuhkan kehadiran gas sebagai sumber energi yang ramah lingkungan dan efisien. Melalui kemitraan dengan PT Aico Energi tersebut akan menjadi solusi untuk pemenuhan gas di Sulawesi Selatan.
Madmud menjelaskan, untuk sementara pengisian LNG masih akan dilakukan di Bontang, tapi rencana jangka panjang kemitraan tersebut kedepannya akan memanfaatkan ketersediaan gas di Sulawesi Selatan khususnya yang ada di Kabupaten Wajo.
Lebih lanjut, Mahmud menjelaskan penggunaan LNG ini akan memberikan dampak sangat positif terhadap KIMA dan para tenant industri. Karena selain biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih murah, penggunaan gas juga jauh lebih efisien dan tidak memerlukan perawatan lebih seperti jika menggunakan bahan bakar seperti batu bara ataupun solar.
"Besar sekali peluang pendapatan yang didapatkan, kalau berbicara dari gas ini tidak hanya di KIMA tapi juga tenant karena menurunkan biaya produksi. Karena dengan gas jauh lebih efisien, pembakar jauh lebih clean," katanya.
TGUPP Bidang Ekonomi Pemprov Sulsel, Prof Asdar, menyambut baik kerjasama strategi antara PT KIMA dan PT Aico Energi. Dia mengusulkan ke depan agar meningkatkan lagi kerjasama ini dengan memanfaatkan gas alam yang ada di Kabupaten Wajo untuk digunakan pada industri dan masyarakat Sulsel.
"Selanjutnya mencoba memikirkan dan mewujudkan pipanisasi gas yang ada di Kabupaten Wajo untuk dialirkan ke Kabupaten Barru guna mendukung KEK Barru, kemudian pipanisasi dapat disambungkan ke Makassar," katanya.
Selain itu, kata dia, jika memungkinkan, akan dilanjutkan ke Kabupaten Bantaeng, mengingat di Bantaeng telah ada smelter nikel dan jika bahan bakarnya dari gas maka akan menghasilkan nikel kelas satu.
Begitu pun ke depannya, Sulsel khususnya sangat potensial untuk electrical vehicle industry guna menghasilan industri baterai sebagai energi masa depan dengan memanfaatkan gas sebagai bahan bakarnya.
Sementara itu, Plt Direktur Utama PT KIMA, Muhammad Mahmud, mengatakan KIMA membutuhkan kehadiran gas sebagai sumber energi yang ramah lingkungan dan efisien. Melalui kemitraan dengan PT Aico Energi tersebut akan menjadi solusi untuk pemenuhan gas di Sulawesi Selatan.
Madmud menjelaskan, untuk sementara pengisian LNG masih akan dilakukan di Bontang, tapi rencana jangka panjang kemitraan tersebut kedepannya akan memanfaatkan ketersediaan gas di Sulawesi Selatan khususnya yang ada di Kabupaten Wajo.
Lebih lanjut, Mahmud menjelaskan penggunaan LNG ini akan memberikan dampak sangat positif terhadap KIMA dan para tenant industri. Karena selain biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih murah, penggunaan gas juga jauh lebih efisien dan tidak memerlukan perawatan lebih seperti jika menggunakan bahan bakar seperti batu bara ataupun solar.
"Besar sekali peluang pendapatan yang didapatkan, kalau berbicara dari gas ini tidak hanya di KIMA tapi juga tenant karena menurunkan biaya produksi. Karena dengan gas jauh lebih efisien, pembakar jauh lebih clean," katanya.
TGUPP Bidang Ekonomi Pemprov Sulsel, Prof Asdar, menyambut baik kerjasama strategi antara PT KIMA dan PT Aico Energi. Dia mengusulkan ke depan agar meningkatkan lagi kerjasama ini dengan memanfaatkan gas alam yang ada di Kabupaten Wajo untuk digunakan pada industri dan masyarakat Sulsel.
"Selanjutnya mencoba memikirkan dan mewujudkan pipanisasi gas yang ada di Kabupaten Wajo untuk dialirkan ke Kabupaten Barru guna mendukung KEK Barru, kemudian pipanisasi dapat disambungkan ke Makassar," katanya.
Selain itu, kata dia, jika memungkinkan, akan dilanjutkan ke Kabupaten Bantaeng, mengingat di Bantaeng telah ada smelter nikel dan jika bahan bakarnya dari gas maka akan menghasilkan nikel kelas satu.
Begitu pun ke depannya, Sulsel khususnya sangat potensial untuk electrical vehicle industry guna menghasilan industri baterai sebagai energi masa depan dengan memanfaatkan gas sebagai bahan bakarnya.
tulis komentar anda