Pembunuhan Ibu dan Anak Gadis di Subang Diduga Bermotif Penguasaan Yayasan Pendidikan
Kamis, 26 Oktober 2023 - 16:11 WIB
SUBANG - Penguasaan terhadap yayasan pendidikan yang dikelola Tuti Suhartini, Amalia Mustika Ratu, dan Yoris Raja Amalullah, diduga menjadi motif pembunuhan terhadap ibu dan anak gadisnya. Pembunuhan di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jabar, baru terungkap setelah dua tahun berlalu.
Dugaan penguasaan yayasan pendidikan sebagai sumber persoalan, dan menjadi motif pembunuhan tersebut, didasarkan dari pengakuan Yoris yang merupakan putra sulung pasangan, Yosef dan Tuti, serta kakak dari Amalia.
Yoris menyebut, Yosef dua kali mencairkan uang Yayasan Bina Prestasi Nasional usai peristiwa pembunuhan terhadap ibu dan adiknya. "Pasca pembunuhan itu, saya dinonaktifkan dari yayasan," tuturnya.
Bahkan, Yosef sempat menawarkan M. Ramdanu alias Danu sebagai bendahara yayasan. Setelah itu, Yosef menarik uang yayasan sebanyak dua kali. Penarikan uang yayasan itu dilakukan Yosef bersama kepala sekolah dan bendahara sekolah.
Sejak peristiwa pembunuhan ibu dan anak gadisnya tersebut, kini sekolah di bawah naungan yayasan tersebut kondisinya sangat memperihatinkan. Ada dua sekolah yang dikelola, yakni SMP dan SMKS Nasional Serangpanjang.
Bangunan kedua sekolah tersebut sudah tidak terawat lagi. Beberapa atap bangunan sekolah sudah rusak, dan tidak ada lagi aktivitas belajar mengajar di sekolah yang berdiri pada tahun 2008 tersebut.
Pintu gerbang sekolah terkunci rapat, dan ruang-ruang kelasnya kosong. Sejumlah gedung masih setengah jadi, dan tidak terawat lagi. Penyidik Ditreskrimum Polda Jabar, juga tengah menyelidiki yayasan pendidikan tersebut, karena ada dugaan dokumen palsu.
Dugaan penguasaan yayasan pendidikan sebagai sumber persoalan, dan menjadi motif pembunuhan tersebut, didasarkan dari pengakuan Yoris yang merupakan putra sulung pasangan, Yosef dan Tuti, serta kakak dari Amalia.
Yoris menyebut, Yosef dua kali mencairkan uang Yayasan Bina Prestasi Nasional usai peristiwa pembunuhan terhadap ibu dan adiknya. "Pasca pembunuhan itu, saya dinonaktifkan dari yayasan," tuturnya.
Baca Juga
Bahkan, Yosef sempat menawarkan M. Ramdanu alias Danu sebagai bendahara yayasan. Setelah itu, Yosef menarik uang yayasan sebanyak dua kali. Penarikan uang yayasan itu dilakukan Yosef bersama kepala sekolah dan bendahara sekolah.
Sejak peristiwa pembunuhan ibu dan anak gadisnya tersebut, kini sekolah di bawah naungan yayasan tersebut kondisinya sangat memperihatinkan. Ada dua sekolah yang dikelola, yakni SMP dan SMKS Nasional Serangpanjang.
Bangunan kedua sekolah tersebut sudah tidak terawat lagi. Beberapa atap bangunan sekolah sudah rusak, dan tidak ada lagi aktivitas belajar mengajar di sekolah yang berdiri pada tahun 2008 tersebut.
Pintu gerbang sekolah terkunci rapat, dan ruang-ruang kelasnya kosong. Sejumlah gedung masih setengah jadi, dan tidak terawat lagi. Penyidik Ditreskrimum Polda Jabar, juga tengah menyelidiki yayasan pendidikan tersebut, karena ada dugaan dokumen palsu.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda