Seniman di Jateng Ingin Gelar Pentas, Ganjar : Boleh tapi Harus Virtual
Rabu, 05 Agustus 2020 - 13:30 WIB
SEMARANG - Sejumlah perwakilan seniman Jawa Tengah mendatangi kantor Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo , Rabu (5/8/2020). Mereka meminta Ganjar untuk memberikan izin dan memperbolehkan para seniman menggelar pentas seperti biasanya, sebelum wabah COVID-19 melanda.
Perwakilan seniman, Wartoyo dari Boyolali mengatakan, wabah COVID-19 membuat banyak seniman yang tidak mendapat penghasilan. Sebab, pemerintah melarang adanya kerumunan, salah satunya saat pentas hiburan.
"Kami berharap Pak Gubernur memberikan kelonggaran agar kami bisa pentas kembali seperti biasa," tukas Wartoyo. (Baca juga : Setengah Tahun, BNNP Jateng hanya Ungkap 13 Kasus Narkoba )
Permintaan itu langsung ditolak Ganjar. Dengan bahasa halus, Ganjar meminta para seniman bersabar dengan kondisi yang terjadi saat ini.
"Kalau ngasih izin pentas seperti biasanya, tidak akan saya izinkan. Soalnya kondisi sekarang, pentas dengan banyak orang seperti dulu itu bahaya," tegas Ganjar.
Dia meminta para seniman tidak pasrah dengan kondisi saat ini. Masih banyak cara yang dapat dilakukan agar tetap eksis, meskipun tidak harus dengan pentas seperti biasa.
"Silahkan pentas, tapi virtual. Saya saja menggelar pentas virtual dengan nama Panggung Kahanan beberapa waktu lalu, itu sukses dan bisa mengumpulkan donasi Rp400 jutaan," terangnya. (Baca juga: Tim Kumdam IV/Diponegoro Gembleng Penyuluhan Hukum pada Anggota Pendam )
Menurut dia, pentas virtual adalah jalan paling tepat untuk para seniman bisa eksis di masa pendemi saat ini. Dia bahkan menawarkan chanel youtubenya yang memiliki follower cukup besar, sebagai saluran penyiaran panggung seniman-seniman itu.
"Selain itu, seniman harus bisa mengoptimalkan potensi lain pada dirinya agar tetap survive. Jangan hanya menggantungkan pada seni, ada yang bisa jualan makanan, buat masker atau apapun itu digerakkan," tegasnya.
Perwakilan seniman, Wartoyo dari Boyolali mengatakan, wabah COVID-19 membuat banyak seniman yang tidak mendapat penghasilan. Sebab, pemerintah melarang adanya kerumunan, salah satunya saat pentas hiburan.
"Kami berharap Pak Gubernur memberikan kelonggaran agar kami bisa pentas kembali seperti biasa," tukas Wartoyo. (Baca juga : Setengah Tahun, BNNP Jateng hanya Ungkap 13 Kasus Narkoba )
Permintaan itu langsung ditolak Ganjar. Dengan bahasa halus, Ganjar meminta para seniman bersabar dengan kondisi yang terjadi saat ini.
"Kalau ngasih izin pentas seperti biasanya, tidak akan saya izinkan. Soalnya kondisi sekarang, pentas dengan banyak orang seperti dulu itu bahaya," tegas Ganjar.
Dia meminta para seniman tidak pasrah dengan kondisi saat ini. Masih banyak cara yang dapat dilakukan agar tetap eksis, meskipun tidak harus dengan pentas seperti biasa.
"Silahkan pentas, tapi virtual. Saya saja menggelar pentas virtual dengan nama Panggung Kahanan beberapa waktu lalu, itu sukses dan bisa mengumpulkan donasi Rp400 jutaan," terangnya. (Baca juga: Tim Kumdam IV/Diponegoro Gembleng Penyuluhan Hukum pada Anggota Pendam )
Menurut dia, pentas virtual adalah jalan paling tepat untuk para seniman bisa eksis di masa pendemi saat ini. Dia bahkan menawarkan chanel youtubenya yang memiliki follower cukup besar, sebagai saluran penyiaran panggung seniman-seniman itu.
"Selain itu, seniman harus bisa mengoptimalkan potensi lain pada dirinya agar tetap survive. Jangan hanya menggantungkan pada seni, ada yang bisa jualan makanan, buat masker atau apapun itu digerakkan," tegasnya.
tulis komentar anda