Perwira Menengah TNI AD Berjibaku di Tengah Hutan Pimpin Prajurit Padamkan Karhutla di Sarolangun
Selasa, 24 Oktober 2023 - 10:35 WIB
SAROLANGUN - Letkol Inf. Amaraldo Cornelius, mandi keringat memimpin para prajuritnya berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Perwira menengah TNI AD yang sehar-hari bertugas sebagai Dandim 0420/Sarko tersebut, terjun langsung ke titik bencana karhutla di Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Beberapa wilayah di Kabupaten Sarolangun, masih muncul titik api akibat karhutla sehingga memicu terjadinya kabut asap. Kondisi ini sangat membahayakan kesehatan masyarakat, serta memperpendek jarak pandang yang bisa berakibat fatal bagi para pengguna kendaraan bermotor di jalan raya.
Amaraldo memimpin para prajuritnya, menyusuri lokasi karhutla dan melakukan upaya pemadaman. "Ini saya bersama Manggala Agni, PT. RC BKS, BPBD Sarolangun, Polhut, Masyarakat Peduli Api, Kades, dan anggota Koramil 03/Pauh Kodim 0420/Sarko, serta Danramil jajaran wilayah Sarolangun, bersama-sama memadamkan karhutla," tuturnya.
Titik karhutla yang menjadi sasaran pemadaman tersebut, berada di Desa Kasang Melintang, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Amaraldo mengaku, telah menerjunkan dua unit mobil tangki air, satu eskavator, empat unit motor, dan alat pendukung untuk pemadaman karhutla.
"Alhamdulillah kita berhasil memadamkan titik karhutla di kawasan hutan gambut. Keberadaan lahan gambut ini, cukup menjadi kendala dalam pemadaman karhutla, karena api menjadi sulit dipadamkan," ungkapnya.
Dia menyebut, meski terlihat di permukaan karhutla sudah mampu di padamkan, namun karena berada di lahan gambut titik api kembali bermunculan apalagi saat terjadi angin kencang. "Problemnya kalau kebakaran lahan gambut, titik api sulit dipadamkan karena ada bara di bawah gambut," terang Amaraldo.
Meski harus menghadapi berbagai kesulitan dalam memadamkan karhutla, para prajurit TNI AD tersebut, tetap bersemangat bergotong royong dengan elemen masyarakat dan pemerintah untuk menanggulangi karhutla. Karhutla di perbatasan Desa Kasang Melintang, Kecamatan Pauh, dengan Desa Lubuk Pelayang, Kecamatan Air Hitam tersebut sudah dapat dipadamkan.
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
Beberapa wilayah di Kabupaten Sarolangun, masih muncul titik api akibat karhutla sehingga memicu terjadinya kabut asap. Kondisi ini sangat membahayakan kesehatan masyarakat, serta memperpendek jarak pandang yang bisa berakibat fatal bagi para pengguna kendaraan bermotor di jalan raya.
Amaraldo memimpin para prajuritnya, menyusuri lokasi karhutla dan melakukan upaya pemadaman. "Ini saya bersama Manggala Agni, PT. RC BKS, BPBD Sarolangun, Polhut, Masyarakat Peduli Api, Kades, dan anggota Koramil 03/Pauh Kodim 0420/Sarko, serta Danramil jajaran wilayah Sarolangun, bersama-sama memadamkan karhutla," tuturnya.
Titik karhutla yang menjadi sasaran pemadaman tersebut, berada di Desa Kasang Melintang, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Amaraldo mengaku, telah menerjunkan dua unit mobil tangki air, satu eskavator, empat unit motor, dan alat pendukung untuk pemadaman karhutla.
"Alhamdulillah kita berhasil memadamkan titik karhutla di kawasan hutan gambut. Keberadaan lahan gambut ini, cukup menjadi kendala dalam pemadaman karhutla, karena api menjadi sulit dipadamkan," ungkapnya.
Dia menyebut, meski terlihat di permukaan karhutla sudah mampu di padamkan, namun karena berada di lahan gambut titik api kembali bermunculan apalagi saat terjadi angin kencang. "Problemnya kalau kebakaran lahan gambut, titik api sulit dipadamkan karena ada bara di bawah gambut," terang Amaraldo.
Meski harus menghadapi berbagai kesulitan dalam memadamkan karhutla, para prajurit TNI AD tersebut, tetap bersemangat bergotong royong dengan elemen masyarakat dan pemerintah untuk menanggulangi karhutla. Karhutla di perbatasan Desa Kasang Melintang, Kecamatan Pauh, dengan Desa Lubuk Pelayang, Kecamatan Air Hitam tersebut sudah dapat dipadamkan.
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
(eyt)
tulis komentar anda