Mengenal Sejarah Kesultanan Gowa Tallo: Daftar Penguasa dan Peninggalannya
Rabu, 04 Oktober 2023 - 10:43 WIB
- Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin (1906-1946)
- Sultan Muhammad Abdul Kadir Aiduddin (1946-1957)
- Andi Kumala Andi Idjo (2020)
Masa kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo terjadi pada abad ke-16, terutama selama pemerintahan Sultan Hasanuddin (atau Sultan Hasanudin). Kerajaan Gowa-Tallo dikenal sebagai salah satu penguasa paling terkenal dan berpengaruh dalam sejarah Kesultanan tersebut.
Pada masa kejayaannya Kesultanan Gowa Tallo sempat mengendalikan perdagangan rempah-rempah, terutama cengkih dan pala. Pada saat itu, perdagangan rempah sangat diminati oleh bangsa Eropa.
Kerajaan ini juga memiliki kekuatan militer yang terlatih, terlebih Sultan Hasanuddin kala itu dikenal sebagai seorang pemimpin militer yang ulung.
Kesultanan Gowa Tallo mulai mengalami kemunduran dan akhir akibat persaingan dan konflik dengan Kompeni Belanda (VOC).
Bahkan VOC berhasil membuat Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667 yang mengakui kedaulatan VOC atas Maluku dan sebagian besar wilayah Kesultanan Gowa Tallo.
Seperti banyak kesultanan dan kerajaan di Indonesia, Kesultanan Gowa Tallo telah mengalami perubahan signifikan dalam status dan peranannya seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan politik di Indonesia.
- Sultan Muhammad Abdul Kadir Aiduddin (1946-1957)
- Andi Kumala Andi Idjo (2020)
Masa kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo terjadi pada abad ke-16, terutama selama pemerintahan Sultan Hasanuddin (atau Sultan Hasanudin). Kerajaan Gowa-Tallo dikenal sebagai salah satu penguasa paling terkenal dan berpengaruh dalam sejarah Kesultanan tersebut.
Pada masa kejayaannya Kesultanan Gowa Tallo sempat mengendalikan perdagangan rempah-rempah, terutama cengkih dan pala. Pada saat itu, perdagangan rempah sangat diminati oleh bangsa Eropa.
Kerajaan ini juga memiliki kekuatan militer yang terlatih, terlebih Sultan Hasanuddin kala itu dikenal sebagai seorang pemimpin militer yang ulung.
Kesultanan Gowa Tallo mulai mengalami kemunduran dan akhir akibat persaingan dan konflik dengan Kompeni Belanda (VOC).
Bahkan VOC berhasil membuat Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667 yang mengakui kedaulatan VOC atas Maluku dan sebagian besar wilayah Kesultanan Gowa Tallo.
Seperti banyak kesultanan dan kerajaan di Indonesia, Kesultanan Gowa Tallo telah mengalami perubahan signifikan dalam status dan peranannya seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan politik di Indonesia.
tulis komentar anda