Kisah Pangeran Diponegoro Bertempur Bersama Peranakan China di Perang Sabil
Senin, 25 September 2023 - 06:07 WIB
Pangeran Diponegoro konon pernah harus berperang dengan pasukan dari Kiai Mojo. Mayoritas dari pasukan Kiai Mojo diisi oleh orang-orang Pajang. Hal ini menambah kesibukan Pangeran Diponegoro yang tengah berupaya melakukan perlawanan ke pemerintah kolonial Belanda.
Peperangan itu terjadi karena mengusung aspek kedaerahan yang terlalu kuat. Padahal kedua kubu ini sebenarnya sama-sama berjuang melawan penjajah Belanda. Bahkan sebagian besar basis pasukan mereka juga ada di Jawa tengah bagian selatan.
Pasukan Diponegoro didukung kaum santri sebanyak 200 orang laki-laki dan perempuan sebagaimana dikutip dari Peter Carey dalam bukunya “Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro (1785 - 1825)”.
Para pasukan ini terdiri beberapa orang Arab dan peranakan Tionghoa. Tak hanya itu, pasukan Pangeran Diponegoro juga ada yang berasal dari golongan santri istana, yang merupakan anggota hierarki pejabat resmi islam dan resimen pasukan yang direkrut dari para santri keraton.
Sementara kelompok yang dibawa Kiai Mojo yang notabene juga dekat dengan Pangeran Diponegoro.
Bahkan di beberapa catatan sejarah merupakan penasehat sang pangeran, diisi oleh keluarga besar Kiai Mojo dan para santrinya yang datang dari tiga pesantren di Mojo, Banderan, dekat Delanggu, dan Pulo Kadang dekat Imogiri.
Perang Sabil namanya, menjadi catatan sejarah kelam bagi perjuangan Pangeran Diponegoro karena dimensi kedaerahan yang terlalu ditonjolkan.
Peperangan itu terjadi karena mengusung aspek kedaerahan yang terlalu kuat. Padahal kedua kubu ini sebenarnya sama-sama berjuang melawan penjajah Belanda. Bahkan sebagian besar basis pasukan mereka juga ada di Jawa tengah bagian selatan.
Baca Juga
Pasukan Diponegoro didukung kaum santri sebanyak 200 orang laki-laki dan perempuan sebagaimana dikutip dari Peter Carey dalam bukunya “Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro (1785 - 1825)”.
Para pasukan ini terdiri beberapa orang Arab dan peranakan Tionghoa. Tak hanya itu, pasukan Pangeran Diponegoro juga ada yang berasal dari golongan santri istana, yang merupakan anggota hierarki pejabat resmi islam dan resimen pasukan yang direkrut dari para santri keraton.
Sementara kelompok yang dibawa Kiai Mojo yang notabene juga dekat dengan Pangeran Diponegoro.
Bahkan di beberapa catatan sejarah merupakan penasehat sang pangeran, diisi oleh keluarga besar Kiai Mojo dan para santrinya yang datang dari tiga pesantren di Mojo, Banderan, dekat Delanggu, dan Pulo Kadang dekat Imogiri.
Perang Sabil namanya, menjadi catatan sejarah kelam bagi perjuangan Pangeran Diponegoro karena dimensi kedaerahan yang terlalu ditonjolkan.
tulis komentar anda