Kisah Untung Surapati: Pasukan VOC Belanda Berlarian Ketakutan usai 2 Komandannya Tewas
Minggu, 20 Agustus 2023 - 06:21 WIB
PASURUAN - Tiga pasukan yang dihadapi termasuk pimpinan Untung Surapati , membuat pasukan VOC Belanda kewalahan. Bala tentara ketiga itu merupakan pimpinan dari Untung Surapati, Patih Anrangkusuma, dan Pangeran Puger, yang membantu pasukan Untung Surapati di medan peperangan melawan VOC Belanda .
Bantuan itu diberikan usai pasukan Untung Surapati dibuat lelah akan banyak serangan dari VOC Belanda. Apalagi serangan ini kian meningkat usai komandannya Kapten Brikman, tewas ditebas lehernya oleh Untung Surapati.
Alhasil, Pangeran Puger diminta secara langsung oleh Sultan Amangkurat II untuk membantu Untung Surapati. Saat itu pasukan Surapati mengalami luka ada 13 orang, sebagaimana dikutip dari "Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati : Kisah dan Sejarah Hidup Untung Surapati Sejak Jadi Budak hingga Pahlawan".
Perintah untuk turun ke medan peperangan membuat Pangeran Puger mengikutinya. Puger menyembah dan merangkul kaki Sunan Amangkurat. Turun dari Sitinggil, pergi ke Kamandungan. Bertemu dengan para abdinya. Ada delapan belas orang yang dipilih, dan disuruh untuk berganti pakaian seperti anggota pasukan Untung Surapati.
Demikian pula, Pangeran Puger. Ia juga berganti pakaian. Pakaiannya juga seperti yang dipakai anggota pasukan Untung Surapati. Tak lama kemudian, ia berjalan membelok ke barat, lalu ke utara sampai masjid. Bersama pasukannya, ia telah sampai di alun-alun,
Untung Surapati mengetahui bahwa Pangeran Puger membantu. Karenanya, ia kembali berperang. Bersama anggota pasukannya, ia mulai menyerang dengan dahsyat, Begitu pula Patih Anrangkusuma. Dalam sekejap, pasukan Surapati semakin tangguh di medan laga.
Sang komandan pengganti VOC Kapten Tack pun akhirnya tewas di tangan Pangeran Puger. Mengetahui Kapten Tack tewas, pasukan Pangeran Puger mengamuk serentak serupa segerombolan banteng terluka.
Mereka menombak, memedang dengan garangnya, menusuk, dan menginjak-injak orang - orang kompeni yang terkapar di tanah dengan tubuh bersimbah darah.
Karena amukan pasukan Pangeran Puger dan pasukan Untung Surapati, pasukan kompeni VOC Belanda ditumpas bergelimpangan seperti perdu terbabat bersih.
Tak terbilang banyak anggota pasukan kompeni yang tewas hingga mayat mereka bertumpang tindih. Orang-orang kompeni yang masih hidup berlari tunggang langgang. Sementara, Sindureja sibuk menolong tentarap-tentara Kumpeni yang terluka. Mereka dibawa menuju Loji.
Bantuan itu diberikan usai pasukan Untung Surapati dibuat lelah akan banyak serangan dari VOC Belanda. Apalagi serangan ini kian meningkat usai komandannya Kapten Brikman, tewas ditebas lehernya oleh Untung Surapati.
Alhasil, Pangeran Puger diminta secara langsung oleh Sultan Amangkurat II untuk membantu Untung Surapati. Saat itu pasukan Surapati mengalami luka ada 13 orang, sebagaimana dikutip dari "Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati : Kisah dan Sejarah Hidup Untung Surapati Sejak Jadi Budak hingga Pahlawan".
Perintah untuk turun ke medan peperangan membuat Pangeran Puger mengikutinya. Puger menyembah dan merangkul kaki Sunan Amangkurat. Turun dari Sitinggil, pergi ke Kamandungan. Bertemu dengan para abdinya. Ada delapan belas orang yang dipilih, dan disuruh untuk berganti pakaian seperti anggota pasukan Untung Surapati.
Baca Juga
Demikian pula, Pangeran Puger. Ia juga berganti pakaian. Pakaiannya juga seperti yang dipakai anggota pasukan Untung Surapati. Tak lama kemudian, ia berjalan membelok ke barat, lalu ke utara sampai masjid. Bersama pasukannya, ia telah sampai di alun-alun,
Untung Surapati mengetahui bahwa Pangeran Puger membantu. Karenanya, ia kembali berperang. Bersama anggota pasukannya, ia mulai menyerang dengan dahsyat, Begitu pula Patih Anrangkusuma. Dalam sekejap, pasukan Surapati semakin tangguh di medan laga.
Sang komandan pengganti VOC Kapten Tack pun akhirnya tewas di tangan Pangeran Puger. Mengetahui Kapten Tack tewas, pasukan Pangeran Puger mengamuk serentak serupa segerombolan banteng terluka.
Mereka menombak, memedang dengan garangnya, menusuk, dan menginjak-injak orang - orang kompeni yang terkapar di tanah dengan tubuh bersimbah darah.
Baca Juga
Karena amukan pasukan Pangeran Puger dan pasukan Untung Surapati, pasukan kompeni VOC Belanda ditumpas bergelimpangan seperti perdu terbabat bersih.
Tak terbilang banyak anggota pasukan kompeni yang tewas hingga mayat mereka bertumpang tindih. Orang-orang kompeni yang masih hidup berlari tunggang langgang. Sementara, Sindureja sibuk menolong tentarap-tentara Kumpeni yang terluka. Mereka dibawa menuju Loji.
(hri)
tulis komentar anda