Kisah Akhir Hayat Gajah Mada Memilih Moksa Setelah Karier Militernya Redup
Rabu, 02 Agustus 2023 - 08:06 WIB
Sang patih lantas merawat dan membawa bayi yang kemudian diberi nama Maddha ini ke Majapahit. Kisah ini terdapat dalam lontar Badad Gajah Maddha. Kopian cerita yang ditulis di atas lontar ini terdapat di perpustakaan lontar Fakultas Sastra, Universitas Udayana.
Penulisan di lontar menggunakan bahasa Bali-Tengahan. Hingga kini memang belum diketahui lontar asli yang menceritakan sang patih ini. Bayi yang dibuang itu kemudian dikenal Gajah Mada yang menjadi tokoh sentral di Kerajaan Majapahit.
Masa kejayaan Majapahit tidak lepas dari figur Gajah Mada. Karir militernya di Majapahit mulai menanjak setelah dia berhasil menyelamatkan Jayanegara, raja kedua Majapahit dalam peristiwa pemberontakan Ra Kuti pada 1319.
Dalam kitab Pararaton diceritakan, pemberontakan di zaman Jayanegara dilakukan oleh para Dharmaputra yang tak lain loyalis Raden Wijaya. Pemberontakan ini terjadi karena raja kedua Majapahit ini berdarah campuran Jawa dan etnis Melayu, bukan asli keturunan Kertanagara.
Seperti diketahui, bahwa Jayanegara merupakan anak hasil perkawinan antara Raden Wijaya dengan Dara Petak.Pemberontakan ini dipimpin oleh Ra Kuti, seorang perwira Majapahit dari daerah Pajarakan (sekarang Probolinggo, Jawa Timur).
Dalam pemberontakan Ra Kuti, Majapahit berhasil direbut dari tangan Jayanegara. Karena jasa besarnya tersebut, Gajah Mada diangkat sebagai patih Majapahit. Dari sini, karir militer Gajah Mada semakin moncer.
Di hari-hari berikutnya, dipercaya untuk menumpas para pembelot kerajaan. Tercatat karena jasanya itu, dia pernah diangkat sebagai Patih Doha (Kediri) dan Patih Kahuripan (sekarang Sidoarjo).
Di masa pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi, posisi Gajah Mada diangkat lebih tinggi menjadi mahapatih setelah berhasil menumpas pemberontakan di Sadeng dan Keta (masuk Kabupaten Situbondo).
Lihat Juga :
tulis komentar anda