Harga Bawang Merah di Kendal Meroket, Naik hingga 100%
Rabu, 29 April 2020 - 17:30 WIB
KENDAL - Memasuki pekan pertama bulan Ramadhan, harga sejumlah komoditas di pasar tradisional di Kendal meroket. Kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas bawang merah yang mencapai 100%. Sementara bahan pokok lainnya, seperti gula pasir dan daging ayam, masih tetap tidak mengalami kenaikan.
Harga bawang merah yang sebelumnya dijual Rp25.000, kini pedagang menjualnya dengan harga Rp50.000 per kilogram. Hal yang sama juga terjadi pada sejumlah komoditas sayuran yang mengalami kenaikan antara 80%-100%.
Kenaikan harga bawang merah ini dipicu minimnya pasokan dari daerah sentra akibat tidak ada lagi panen. Petani di sentra bawang merah mulai menanam sayuran dan semangka atau melon, sehingga pasokan berkurang di pasaran.
Salah satu pembeli sayuran, Sulastri mengeluhkan kenaikan harga bawang merah yang mencapai 100%. "Saya membeli bawang merah untuk dijual kembali. Namun karena harganya sudah tinggi saya kurangi pembelian," katanya, Rabu (29/4/2020).
Sementara pedagang gorengan, Karti mengeluhkan kenaikan harga sayuran. Dia tidak bisa menaikkan harga goreng meski harga sayuran, terutama kubis, melonjak. "Hanya porsi sayuran dikurangi untuk menekan biaya produksi sehingga tidak menaikan harga jual gorengan," katanya.
Pedagang sayuran dan bumbu dapur di Pasar Kendal, Nurjanah mengatakan, sudah dua hari ini harga bawang merah naik. Sementara sayuran yang naik seperti kubis dan kacang mentah. "Namun untuk harga daging ayam dan gula pasir masih stabil," katanya.
Harga sayuran ikut terimbas naik karena stok sedikit, sementara pembeli banyak. Saat awal puasa harga sempat turun tapi dua hari terakhir mulai merangkak naik. Pedagang berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga para pedagang bisa jualan normal dan pasokan kembali lancar.
Harga bawang merah yang sebelumnya dijual Rp25.000, kini pedagang menjualnya dengan harga Rp50.000 per kilogram. Hal yang sama juga terjadi pada sejumlah komoditas sayuran yang mengalami kenaikan antara 80%-100%.
Kenaikan harga bawang merah ini dipicu minimnya pasokan dari daerah sentra akibat tidak ada lagi panen. Petani di sentra bawang merah mulai menanam sayuran dan semangka atau melon, sehingga pasokan berkurang di pasaran.
Salah satu pembeli sayuran, Sulastri mengeluhkan kenaikan harga bawang merah yang mencapai 100%. "Saya membeli bawang merah untuk dijual kembali. Namun karena harganya sudah tinggi saya kurangi pembelian," katanya, Rabu (29/4/2020).
Sementara pedagang gorengan, Karti mengeluhkan kenaikan harga sayuran. Dia tidak bisa menaikkan harga goreng meski harga sayuran, terutama kubis, melonjak. "Hanya porsi sayuran dikurangi untuk menekan biaya produksi sehingga tidak menaikan harga jual gorengan," katanya.
Pedagang sayuran dan bumbu dapur di Pasar Kendal, Nurjanah mengatakan, sudah dua hari ini harga bawang merah naik. Sementara sayuran yang naik seperti kubis dan kacang mentah. "Namun untuk harga daging ayam dan gula pasir masih stabil," katanya.
Harga sayuran ikut terimbas naik karena stok sedikit, sementara pembeli banyak. Saat awal puasa harga sempat turun tapi dua hari terakhir mulai merangkak naik. Pedagang berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga para pedagang bisa jualan normal dan pasokan kembali lancar.
(abd)
tulis komentar anda