Pengorbanan Ibu 3 Anak di Semarang, Keluar Kerja Demi Dampingi Belajar Online
Senin, 27 Juli 2020 - 18:59 WIB
SEMARANG - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) terus memunculkan cerita dan kisah dari orang tua murid. Saat pandemi seperti sekarang ini, mereka harus terlibat langsung mendampingi anaknya agar bisa mengikuti proses kegiatan belajar secara daring.
Apalagi bagi orang tua yang memiliki anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Salah satunya, seorang warga Gondang Timur, Bulusan, Kota Semarang, Uya (41) yang terpaksa keluar dari pekerjaannya demi mendampingi anaknya mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Wanita kelahiran 21 Juni 1979 itu memiliki tiga anak, yang masing-masing duduk di bangku SMP kelas 9, SD kelas 3 serta kelas 4. Uya harus rela meninggalkan pekerjaan sebagai operator jahit bagian obras di sebuah perusahaan garmen di Kabupaten Semarang. Padahal dia telah mengeluti profesi itu selama 10 tahun lamanya.
(Baca juga: Cemburu Buta, Pemuda Ini Aniaya Kekasih Hingga Babak Belur )
“Intinya aku keluar sebelum anak-anak masuk sekolah (13/7/2020). Soalnya saya dapat pemberitahuan kalau sekolah harus menggunakan zoom meeting dengan menggunakan berbagai macam aplikasi. Jadi,mau gak mau orang tua harus mengdampingi kalau tidak mengdampingi takutnya bisa ketinggalan dari teman-temannya,” kata Uya, Senin (27/7/2020).
Dia mengungkapkan, dirinya bekerja kurang lebih 10 tahun sejak 2009 sebagai operator jahit bagian obras
“Sebenarnya udah lama banget, eman-eman kalau keluar kerja, tapi demi anak yang terpaksa pilih keluar kerja,” ujarnya.
(Baca juga: 18 Tenaga Kesehatan Sleman Terkonfirmasi COVID-19 )
Dia mengakui jika sebenarnya tidak mau keluar darai pekerjaannya. Pertimbangan situasi masa pandemi Covid-19 dan sistem pembelajaran jarak jauh mewajibkannya mendampingi anak-anak.
Apalagi bagi orang tua yang memiliki anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Salah satunya, seorang warga Gondang Timur, Bulusan, Kota Semarang, Uya (41) yang terpaksa keluar dari pekerjaannya demi mendampingi anaknya mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Wanita kelahiran 21 Juni 1979 itu memiliki tiga anak, yang masing-masing duduk di bangku SMP kelas 9, SD kelas 3 serta kelas 4. Uya harus rela meninggalkan pekerjaan sebagai operator jahit bagian obras di sebuah perusahaan garmen di Kabupaten Semarang. Padahal dia telah mengeluti profesi itu selama 10 tahun lamanya.
(Baca juga: Cemburu Buta, Pemuda Ini Aniaya Kekasih Hingga Babak Belur )
“Intinya aku keluar sebelum anak-anak masuk sekolah (13/7/2020). Soalnya saya dapat pemberitahuan kalau sekolah harus menggunakan zoom meeting dengan menggunakan berbagai macam aplikasi. Jadi,mau gak mau orang tua harus mengdampingi kalau tidak mengdampingi takutnya bisa ketinggalan dari teman-temannya,” kata Uya, Senin (27/7/2020).
Dia mengungkapkan, dirinya bekerja kurang lebih 10 tahun sejak 2009 sebagai operator jahit bagian obras
“Sebenarnya udah lama banget, eman-eman kalau keluar kerja, tapi demi anak yang terpaksa pilih keluar kerja,” ujarnya.
(Baca juga: 18 Tenaga Kesehatan Sleman Terkonfirmasi COVID-19 )
Dia mengakui jika sebenarnya tidak mau keluar darai pekerjaannya. Pertimbangan situasi masa pandemi Covid-19 dan sistem pembelajaran jarak jauh mewajibkannya mendampingi anak-anak.
tulis komentar anda