Program Pemulihan UMKM Terdampak COVID-19 di Parepare Mulai Dijalankan
Minggu, 26 Juli 2020 - 18:07 WIB
Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe. Foto: SINDOnews/Darwiaty Dalle
PAREPARE - Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare mulai menjalankan program pemulihan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terdampak pandemi COVID-19 . Program diawali dengan melakukan pendataan secara online dan offline terhadap UMKM terdampak.
Kepala Bagian Ekonomi Setdako Parepare, Basuki Busrah mengatakan, pendataan dilakukan sebagai upaya memetakan masalah dan menyesuaikan target-target dan sasaran pemulihan, termasuk yang sifatnya bantuan, pendampingan, maupun model-model pemberdayaan lainnya.
Data UMKM hingga 2019, jelas Basuki, bersumber dari dua instansi, yakni Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perdagangan, sebanyak 13 ribu UMKM. Data tersebut, katanya, telah dibagikan ke kelurahan sebagai data pembanding dan rujukan saat dilakukan pendataan di lapangan.
“Dalam pendataan ini, kita lakukan dua format, yaitu format online dan format offline. Untuk format online yang bisa diakses melalui https://bit.l/DataUKMParepare yang dibuat secara sederhana agar semua kalangan bisa mengakses dengan mudah baik melalui ponsel, ataupun laptop,” papar Basuki.
Data yang dikumpulkan dalam pendataan, kata Basuki lagi, di antaranya mencantumkan nama pemilik UKM, NIK, alamat, no hp, jenis usaha, modal usaha, omset sebelumnya dan sesudah. Ini kata dia, meliputi pedagang di pasar, warung-warung, ritel rakyat, nelayan, bengkel dan jasa dan lain-lain.
“Pendataan mulai pertengahan Juli ini dan akan berakhir jika secara tentatif target 13.000 sudah tercapai. Kita akan selalu update data terbaru,” tandas Basuki.
Sementara Wali Kota Parepare, Taufan Pawe berharap, pendataan itu dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM agar pemerintah dapat memilih program yang tepat untuk para pelaku UMKM yang terdampak COVID-19.
Program tersebut, jelas Taufan, kepedulian pemerintahan agar para pelaku UMKM yang terdampak COVID-19, dapat segera pulih di masa pandemi ini.
"Kita petakan apakah melalui pemberian bantuan, pendampingan, atau program lain yang sifatnya pemberdayaan," katanya.
Taufan juga menyampaikan apresiasi kepada para UMKM yang bisa bangkit kembali di era new normal .
Kepala Bagian Ekonomi Setdako Parepare, Basuki Busrah mengatakan, pendataan dilakukan sebagai upaya memetakan masalah dan menyesuaikan target-target dan sasaran pemulihan, termasuk yang sifatnya bantuan, pendampingan, maupun model-model pemberdayaan lainnya.
Data UMKM hingga 2019, jelas Basuki, bersumber dari dua instansi, yakni Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perdagangan, sebanyak 13 ribu UMKM. Data tersebut, katanya, telah dibagikan ke kelurahan sebagai data pembanding dan rujukan saat dilakukan pendataan di lapangan.
“Dalam pendataan ini, kita lakukan dua format, yaitu format online dan format offline. Untuk format online yang bisa diakses melalui https://bit.l/DataUKMParepare yang dibuat secara sederhana agar semua kalangan bisa mengakses dengan mudah baik melalui ponsel, ataupun laptop,” papar Basuki.
Data yang dikumpulkan dalam pendataan, kata Basuki lagi, di antaranya mencantumkan nama pemilik UKM, NIK, alamat, no hp, jenis usaha, modal usaha, omset sebelumnya dan sesudah. Ini kata dia, meliputi pedagang di pasar, warung-warung, ritel rakyat, nelayan, bengkel dan jasa dan lain-lain.
“Pendataan mulai pertengahan Juli ini dan akan berakhir jika secara tentatif target 13.000 sudah tercapai. Kita akan selalu update data terbaru,” tandas Basuki.
Sementara Wali Kota Parepare, Taufan Pawe berharap, pendataan itu dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM agar pemerintah dapat memilih program yang tepat untuk para pelaku UMKM yang terdampak COVID-19.
Program tersebut, jelas Taufan, kepedulian pemerintahan agar para pelaku UMKM yang terdampak COVID-19, dapat segera pulih di masa pandemi ini.
"Kita petakan apakah melalui pemberian bantuan, pendampingan, atau program lain yang sifatnya pemberdayaan," katanya.
Taufan juga menyampaikan apresiasi kepada para UMKM yang bisa bangkit kembali di era new normal .
(luq)
tulis komentar anda