GTPP COVID-19 Buleleng Optimalkan Pengawasan di Pasar Tradisional

Minggu, 26 Juli 2020 - 19:34 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Drs Gede Suyasa MPd selaku Sekretaris GTPP COVID-19 Buleleng saat memberikan keterangan pers secara virtual bersama awak media terkait perkembangan penanganan COVID-19 di Buleleng, Minggu (26/7/2020). Foto/Ist
BULELENG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Buleleng akan lebih mengoptimalkan pengawasan di pasar tradisional. Pengawasan secara ketat dilakukan untuk mencegah adanya klaster pasar di Buleleng.

Penularan COVID-19 di Buleleng memang belum menjadikan pasar sebagai klaster setelah kejadian di Pasar Tradisional Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. (Baca juga: Nekad Langgar Jam Operasional, Toko di Buleleng Bakal Dicabut Izinnya )

Namun, GTPP COVID-19 Buleleng mengantisipasi terjadinya hal tersebut dengan memakai skema sample rapid test di beberapa pasar yang tingkat kunjungannya sangat tinggi. Dari tes yang dilakukan, seluruhnya menunjukkan hasil non reaktif. Selain rapid test, protokol kesehatan juga secara ketat diterapkan di pasar tradisional. (Baca juga: Robot Buatan Mahasiswa ITS Bisa Bantu Penanganan COVID-19 )



“Kami sudah selesai melakukan tes di beberapa pasar besar sebelum adanya panduan penanganan COVID-19 revisi kelima. Sampai saat ini hasilnya non reaktif,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Drs Gede Suyasa MPd selaku Sekretaris GTPP COVID-19 Buleleng saat memberikan keterangan pers secara virtual bersama awak media terkait perkembangan penanganan COVID-19 di Buleleng, Minggu (26/7/2020).

Gede Suyasa mengatakan, dengan adanya panduan penanganan COVID-19 revisi kelima dari Kemeterian Kesehatan dan didukung Surat Edaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengenai alur penanganan COVID-19, GTPP COVID-19 Buleleng menghentikan sample rapid test di pasar-pasar. Dengan penghentian tersebut, bukan berarti tidak ada pengawasan terhadap pasar tradisional.

GTPP COVID-19 Buleleng melalui Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Disdagperinkop UMKM) Buleleng sebagai koordinator untuk melakukan pengawasan di pasar tradisional bersama dengan TNI/Polri, Satpol PP dan Satgas Gotong Royong Desa Adat. “Pengawasan dilakukan secara optimal dan simultan dengan melibatkan semua pihak,” kata dia.

Sementara itu, data perkembangan penanganan COVID-19 di Buleleng menunjukkan, kasus konfirmasi secara kumulatif di Buleleng sebanyak 126 orang, sembuh secara kumulatif 117 orang, meninggal satu orang, dan pasien yang masih dirawat di Rumah Sakit Pratama Giri Emas sebanyak 8 orang.

Kasus suspek secara kumulatif sebanyak 188 orang, suspek konfirmasi 27 orang, discarded 151 orang dan suspek yang dirawat saat ini sebanyak 10 orang.

Kontak Erat secara kumulatif berjumlah 2.433 orang. Kontak Erat konfirmasi sebanyak 99 orang, discarded 2.161 orang dan Kontak Erat yang karantina mandiri sebanyak 173 orang.
(nth)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content