Dalam Sebulan 200 Perawat di Jatim Terpapar COVID-19
Minggu, 26 Juli 2020 - 10:48 WIB
SURABAYA - Dalam kurun waktu satu bulan, lebih dari 200 perawat di Jatim, terpapar COVID-19 . Penambahan tersebut, membuat jumlah total perawat di Jatim, yang positif COVID-19 mencapai 619 orang.
(Baca juga: Kakek 67 Tahun di Kebumen 5 Kali Setubuhi Gadis 14 Tahun )
Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Jatim, memperkirakan jumlah tersebut masih dapat bertambah. Bahkan, jumlah perawat yang meninggal juga bertambah, dan terjadi dalam tiga hari berturut-turut.
"Dalam tiga hari berturut-turut ada tiga perawat meninggal dunia. Dari data yang kami terima, dalam smeinggu ini saja ada 100 perawat yang positif COVID-19 ," ungkap Ketua DPW PPNI Jatim, Nursalam.
(Baca juga: Mobil Polrestabes Surabaya Tiba, Pelanggar Semburat )
Para perawat yang dinyatakan positif COVID-19 , kini sedang menjalani perawatan dan karantina. DPW PPNI Jatim menyebutkan, sebanyak 16 perawat di Jatim, meninggal dunia akibat COVID-19 , terbanyak ada di Kota Surabaya, yakni sebanyak delapan orang.
Mengantisipasi bertambahnya perawat yang terpapar atau meninggal akibat COVID-19 , DPW PPNI Jatim, akan memaksimalkan bantuan APD dan insentif bagi perawat. Bantuan yang sudah disalurkan antara lain di Sidoarjo, Probolinggo, Malang, dan selanjutnya Kediri.
(Baca juga: Pengungsi Korban Banjir Wajo Terlantar dan Kedinginan )
Sementara untuk memutus rantai penularan COVID-19 di tempat pelayanan kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) bekerjasama dengan TNI membuat terobosan one gate sytem dalam program integrai rumah sakit rujukan di Jatim.
Dalam sistem tersebut, menurut Anggota Tim Percepatan Penanganan COVID-19 FK Uniar, Mohammad Shofii, koordinasinya dipusatkan di rumah sakit darurat dan rumah sakit lapangan.
Saat ini telah terintegrasi dengan 101 rumah sakit di Jatim. Menurutnya, dengan sistem ini nantinya akan mengefektifkan waktu, sehingga tidak ada lagi penumpukan pasien di satu rumah sakit, serta meperlancar pendistribusian pasien di rumah sakit.
"Program yang telah kita lakukan termasuk yang sudah difasilitasi Pangkogabwilhan II, FK Unair memiliki konsep yang dinamakan sistem integrasi rumah sakit rujukan se-Jatim. Diberi nama COVIDHUB," terangnya.
Lihat Juga: Yankes Dikirim ke Pulau Sapudi, Pj. Gubernur Adhy: Siap Beri Layanan Kesehatan Gratis bagi Masyarakat
(Baca juga: Kakek 67 Tahun di Kebumen 5 Kali Setubuhi Gadis 14 Tahun )
Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Jatim, memperkirakan jumlah tersebut masih dapat bertambah. Bahkan, jumlah perawat yang meninggal juga bertambah, dan terjadi dalam tiga hari berturut-turut.
"Dalam tiga hari berturut-turut ada tiga perawat meninggal dunia. Dari data yang kami terima, dalam smeinggu ini saja ada 100 perawat yang positif COVID-19 ," ungkap Ketua DPW PPNI Jatim, Nursalam.
(Baca juga: Mobil Polrestabes Surabaya Tiba, Pelanggar Semburat )
Para perawat yang dinyatakan positif COVID-19 , kini sedang menjalani perawatan dan karantina. DPW PPNI Jatim menyebutkan, sebanyak 16 perawat di Jatim, meninggal dunia akibat COVID-19 , terbanyak ada di Kota Surabaya, yakni sebanyak delapan orang.
Mengantisipasi bertambahnya perawat yang terpapar atau meninggal akibat COVID-19 , DPW PPNI Jatim, akan memaksimalkan bantuan APD dan insentif bagi perawat. Bantuan yang sudah disalurkan antara lain di Sidoarjo, Probolinggo, Malang, dan selanjutnya Kediri.
(Baca juga: Pengungsi Korban Banjir Wajo Terlantar dan Kedinginan )
Sementara untuk memutus rantai penularan COVID-19 di tempat pelayanan kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) bekerjasama dengan TNI membuat terobosan one gate sytem dalam program integrai rumah sakit rujukan di Jatim.
Dalam sistem tersebut, menurut Anggota Tim Percepatan Penanganan COVID-19 FK Uniar, Mohammad Shofii, koordinasinya dipusatkan di rumah sakit darurat dan rumah sakit lapangan.
Saat ini telah terintegrasi dengan 101 rumah sakit di Jatim. Menurutnya, dengan sistem ini nantinya akan mengefektifkan waktu, sehingga tidak ada lagi penumpukan pasien di satu rumah sakit, serta meperlancar pendistribusian pasien di rumah sakit.
"Program yang telah kita lakukan termasuk yang sudah difasilitasi Pangkogabwilhan II, FK Unair memiliki konsep yang dinamakan sistem integrasi rumah sakit rujukan se-Jatim. Diberi nama COVIDHUB," terangnya.
Lihat Juga: Yankes Dikirim ke Pulau Sapudi, Pj. Gubernur Adhy: Siap Beri Layanan Kesehatan Gratis bagi Masyarakat
(eyt)
tulis komentar anda