TNI-Polri Kerja Keras Atasi Dampak Banjir di Bolsel dan Bolmong
Minggu, 26 Juli 2020 - 09:07 WIB
Kepala BPBD Bolsel, Danan Mokodompit mengatakan hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis (23/7/2020) yang mengakibatkan longsor di Tapa' Kulintang dan meluapnya sungai Salongo, sungai Molibagu, sungai Tolondadu dan beberapa sungai di sekitarnya belum sepenuhnya surut.
Lokasi terdampak longsor seperti di Tapa Kulintang, Desa Molibagu. Banjir juga mengakibatkan 26 desa terendam yang meliputi 12 desa di Kecamatan Bolaang Uki, 6 desa di Kecamatan Helumo, 4 desa di Kecamatan Tomini, 2 desa di Kecamatan Pinolosian, dan 2 desa di KecamatanPinolosian Tengah.
"Korban hilang 1 orang yaitu Kepala Desa Bakida sampai saat ini belum ditemukan. Sedangkan masyarakat yang terdampak ±18.487 KK," ujarnya, Minggu (26/7/2020).
(Baca juga: Kakek 67 Tahun di Kebumen 5 Kali Setubuhi Gadis 14 Tahun )
Sementara BPBD Kabupaten Bolmong, melaporkan banjir dan longsor terjadi di tiga kecamatan. Bencana yang terjadi pada Sabtu (25/7/2020), pukul 03.30 WITA itu menimpa tiga kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Dumoga Barat, Dumoga Tengah dan Dumoga Utara, sedangkan jumlah desa terdampak di tiga kecamatan tersebut sejumlah sepuluh desa.
"Desa-desa yang terdampak di tiga kecamatan sebagai berikut Desa Doloduo, Doloduo III, Ikhwan, Wangga Baru dan Wangga Baru (Kecamatan Dumoga Barat), Desa Kosio Induk dan Kosio Barat (Dumoga Tengah), Desa Dondomon, Dondomon Utara dan Dondomon Selatan (Dumoga Utara)," ujar Kabid Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, Rafik Andhika Alamri.
Sebanyak 301 KK (905 orang) mengungsi ke rumah kerabat, sedangkan 259 rumah terdampak. Dampak lain berupa jalan penghubung Desa Doloduo III-Desa Toraut Amblas dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
"Ada sepuluh titik longsoran pada ruas jalan Doloduo-Molibagu sebagai akses penghubung Kabupaten Bolaang Mongodow dan Bolaang Selatan. Di samping jalan penghubung, jembatan Kosio penghubung Kecamatan Dumoga Tengah dan Kecamatan Dumoga Barat amblas sepanjang tujuh meter," pungkasnya.
Lokasi terdampak longsor seperti di Tapa Kulintang, Desa Molibagu. Banjir juga mengakibatkan 26 desa terendam yang meliputi 12 desa di Kecamatan Bolaang Uki, 6 desa di Kecamatan Helumo, 4 desa di Kecamatan Tomini, 2 desa di Kecamatan Pinolosian, dan 2 desa di KecamatanPinolosian Tengah.
"Korban hilang 1 orang yaitu Kepala Desa Bakida sampai saat ini belum ditemukan. Sedangkan masyarakat yang terdampak ±18.487 KK," ujarnya, Minggu (26/7/2020).
(Baca juga: Kakek 67 Tahun di Kebumen 5 Kali Setubuhi Gadis 14 Tahun )
Sementara BPBD Kabupaten Bolmong, melaporkan banjir dan longsor terjadi di tiga kecamatan. Bencana yang terjadi pada Sabtu (25/7/2020), pukul 03.30 WITA itu menimpa tiga kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Dumoga Barat, Dumoga Tengah dan Dumoga Utara, sedangkan jumlah desa terdampak di tiga kecamatan tersebut sejumlah sepuluh desa.
"Desa-desa yang terdampak di tiga kecamatan sebagai berikut Desa Doloduo, Doloduo III, Ikhwan, Wangga Baru dan Wangga Baru (Kecamatan Dumoga Barat), Desa Kosio Induk dan Kosio Barat (Dumoga Tengah), Desa Dondomon, Dondomon Utara dan Dondomon Selatan (Dumoga Utara)," ujar Kabid Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, Rafik Andhika Alamri.
Sebanyak 301 KK (905 orang) mengungsi ke rumah kerabat, sedangkan 259 rumah terdampak. Dampak lain berupa jalan penghubung Desa Doloduo III-Desa Toraut Amblas dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
"Ada sepuluh titik longsoran pada ruas jalan Doloduo-Molibagu sebagai akses penghubung Kabupaten Bolaang Mongodow dan Bolaang Selatan. Di samping jalan penghubung, jembatan Kosio penghubung Kecamatan Dumoga Tengah dan Kecamatan Dumoga Barat amblas sepanjang tujuh meter," pungkasnya.
(eyt)
tulis komentar anda